ByteDance Tegaskan 'Not For Sale' untuk TikTok

Senin, 29 April 2024 | 10:37 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: ByteDance mengumumkan tidak akan menjual TikTok pada Amerika Serikat (AS). Perusahaan yang diperkirakan bernilai puluhan miliar dolar ini tidak melepas TikTok bahkan setelah AS membuat regulasi untuk divestasi TikTok.

Amerika Serikat berspekulasi bahwa TikTok bisa dimanfaatkan untuk propaganda dan spionase China jika masih dimiliki oleh ByteDance. Sehingga kongres AS memutuskan untuk memberi waktu sembilan bulan untuk melakukan divestasi.

ByteDance sendiri menepis berita yang diunggah situs berita AS ‘The Information’ yang mengatakan jika ByteDance sedang menimbang-nimbang untuk menjual TikTok tanpa algoritma rahasia.

"Laporan media asing tentang ByteDance yang menjajaki penjualan TikTok tidak benar," jelas perusahaan dikutip VOA Indonesia, Senin (29/4/2024).

"ByteDance tidak memiliki rencana untuk menjual TikTok," tandasnya.

CEO TikTok, Shou Zi Chew tentunya tidak tinggal diam. Dia akan menantang undang-undang divestasi di pengadilan. Meski diperkirakan jika Mahkamah Agung AS akan memprioritaskan keamanan nasional dibandingkan masalah perlindungan kebebasan berpendapat.

Sukses di kancah internasional menjadikan TikTok diperbincangkan di dunia politik dan diplomatik. Presiden Donald Trump bahkan berupaya melarangnya, walau hasilnya nihil.

ByteDance membantah adanya keterkaitan antara perusahaan dan pemerintah China. Mereka menegaskan belum dan tidak pernah membagikan informasi pengguna AS kepada pemerintah China.

TikTok juga beberkan jika sudah habiskan USD 1,5 miliar untuk menyimpan informasi pengguna AS di Texas, AS dalam "Proyek Texas".

Tidak puas dengan informasi pengguna, kritikus juga merasa jika algoritma rekomendasi TikTok harus dipisah dari kepemilikan ByteDance.

Algoritma rekomendasi TikTok dirasa menjadi fitur yang paling berharga di mata para investor. Namun untuk memindah tangankan kepemilikan teknologi ini harus disetujui pemerintah China. Setelah usaha Trump untuk melarang TikTok, China sudah mengkategorikan teknologi ini menjadi dilindungi.

Beijing akan mengerahkan yang terbaik untuk menjaga perusahaan-perusahaan China. Salah satunya juga menolak penjualan TikTok.

ByteDance menjadi salah satu perusahaan yang paling bernilai di dunia, bahkan ByteDance memiliki SoftBank dari Jepang serta General Atlantic dan SIG dari AS sebagai investor nasionalnya.

TikTok AS dinilai tidak sebanding karena hanya merupakan bagian kecil keseluruhan TikTok.

"TikTok AS adalah bagian yang sangat kecil dari keseluruhan bisnis. Ini tentu merupakan bagian yang menarik dari cerita ini, tapi dibandingkan dengan skala keseluruhan bisnis, ini adalah bagian yang sangat kecil," jelas investor ByteDance, Mitchell Green, dari US- yang berbasis di Lead Edge Capital, mengatakan kepada televisi CNBC pada bulan lalu.

"Jika TikTok dihentikan dari AS, kami tidak akan menjualnya," pungkasnya. kbc10

Bagikan artikel ini: