Tekan impor, pemerintah bangun pabrik garam senilai Rp40 miliar

Selasa, 6 Oktober 2020 | 08:44 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Pemerintah tengah menyiapkan pabrik garam terintegrasi untuk mengurangi impor garam. Saat ini satu pabrik garam telah beroperasi di Gresik, Jawa Timur. Dan ditargetkan pada 2021 mendatang akan bertambah kembali 1 hingga 2 pabrik garam.

"Kami optimis dengan penggunaan teknologi dengan investasi per pabrik sekitar Rp 40 miliar, maka kita nantinya bisa substitusi impor dan mandiri untuk kebutuhan garam aneka pangan atau pertambangan," ujar Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro usai rapat terbatas, Senin (5/10/2020).

Dikatakan Bambang, pabrik yang dibangun merupakan pabrik yang terintegrasi dengan lahan tambak garam. Nantinya petani garam akan menjual garam hasil panen langsung ke pabrik.

Adanya pabrik akan mampu mengolah garam untuk sesuai dengan standar NaCl kebutuhan industri sebesar 97%. Sehingga impor yang selama ini dilakukan industri akan dapat digantikan dengan hasil petani rakyat.

"Nilai investasinya memang lebih mahal tapi kami melihat substitusi impornya akan cukup besar dan bisa benar-benar mengurangi ketergantungan kita terhadap impor garam industri," jelas Bambang.

Selain pembuatan pabrik, peningkatan produksi garam juga akan dilakukan terintegrasi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Nantinya hal itu akan diterapkan di PLTU Banten untuk mendekatkan dengan industri yang membutuhkan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas berkaitan dengan percepatan penyerapan garam rakyat. Pada rapat tersebut Jokowi menyampaikan terdapat 738.000 ton garam rakyat yang tidak terserap.

Hal itu disebabkan oleh dua hal yang menjadi masalah garam di Indonesia. Pertama berkaitan dengan kualitas garam yang masih di bawah standar kebutuhan industri dan kedua jumlah produksi nasional yang belum mencukupi kebutuhan industri. kbc10

Bagikan artikel ini: