Amazon berniat PHK 18.000 karyawan, bakal diumumkan 18 Januari nanti

Jum'at, 6 Januari 2023 | 08:06 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Perusahaan e-commerce Amerika Serikat, Amazon dikabarkan bakal memangkas lebih dari 18.000 karyawannya. Jumlah ini lebih besar dari perkiraan tahun 2022 lalu.

The Wall Street Journal melaporkan, PHK sebelumnya mendahului pengumuman yang direncanakan, menurut Amazon.

"Kami biasanya menunggu untuk mengomunikasikan tentang hasil ini sampai kami dapat berbicara dengan orang-orang yang terkena dampak langsung," tulis CEO Andy Jassy dalam sebuah memo kepada karyawan yang dipublikasikan di blog Amazon, Rabu (4/1/2023).

"Namun, karena salah satu rekan tim kami membocorkan informasi ini secara eksternal, kami memutuskan lebih baik untuk membagikan berita ini lebih awal sehingga Anda dapat mendengar detailnya langsung dari saya," ungkapnya.

Beberapa perusahaan teknologi mempersiapkan penurunan ekonomi yang berkepanjangan.

Sebut saja perusahaan Salesforce mengatakan akan mengurangi jumlah karyawan sebesar 10 persen, seperti diberitakan NBC News.

Keputusan Salesforce ini akan berdampak pada lebih dari 7.000 karyawan.

Baik Amazon maupun Salesforce mengakui mereka mempekerjakan terlalu cepat selama pandemi.

Amazon secara khusus mengakui telah menambahkan pekerja terlalu cepat di gudang karena konsumen beralih ke pemesanan online.

Pada November 2022, Jassy mengatakan, Amazon akan menghilangkan beberapa peran, termasuk di toko fisiknya dan di divisi perangkat dan bukunya.

CNBC melaporkan pada saat itu Amazon ingin memberhentikan sekitar 10.000 karyawannya. Namun, di awal tahun 2023 ini jumlahnya lebih tinggi.

"Amazon telah melewati ekonomi yang tidak pasti dan sulit di masa lalu, dan kami akan terus melakukannya," tulis Jassy.

Menurut dia, perubahan ini akan membantu perusahaan mengejar peluang jangka panjang kami dengan struktur biaya yang lebih kuat.

"Namun, saya juga optimis bahwa kami akan menjadi inventif, banyak akal, dan suka berkelahi saat ini ketika kami tidak mempekerjakan secara ekspansif dan menghilangkan beberapa peran," ujarnya.

Amazon sendiri berencana untuk memberi tahu karyawan yang akan kehilangan pekerjaan mulai 18 Januari 2023.

Jassy ​​mencatat, sebagian besar PHK akan dilakukan di toko dan grup People, Experience, and Technology (PXT).

Jassy mengatakan dalam catatan, meninjau bisnis Amazon lebih sulit mengingat ekonomi yang tidak pasti.

Selain itu, Amazon telah mempekerjakan dengan cepat selama beberapa tahun terakhir, dikutip dari BBC Internasional.

"Perusahaan yang bertahan lama melewati fase yang berbeda. Mereka tidak dalam mode ekspansi orang berat setiap tahun," tambahnya.

CEO Amazon ini juga telah mengambil langkah-langkah untuk menutup beberapa bagian dari bisnisnya, membatalkan proyek-proyek seperti robot pengiriman pribadi. kbc10

Bagikan artikel ini: