Susul Meta, Amazon berniat PHK 10 ribu pekerja pekan ini

Rabu, 16 November 2022 | 11:39 WIB ET

WASHINGTON, kabarbisnis.com: Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kembali menimpa perusahaan teknologi dunia. Kali ini, perusahaan multinasional teknologi asal Amerika Serikat (AS) Amazon (Amazon.com) yang sedang bersiap untuk memberhentikan sekitar 10.000 karyawan pada pekan ini.

Dikutip dari The New York Times pada Selasa (15/11/2022), PHK ini terjadi lantaran industri teknologi terus berjuang di tengah kondisi ekonomi yang melambat, suku bunga naik, dan inflasi.

Langkah Amazon ini mengikuti jejak perusahaan teknologo lainnya. Seperti, induk Facebook, Meta, dan Twitter yang telah memberhentikan ribuan karyawannya pada bulan November 2022 ini.

PHK yang dilakukan Amazon akan  berdampak pada bisnis Alexa Amazon, divisi ritel, dan sumber daya manusia yang dimiliki oleh Amazon.

Grup Alexa Amazon memproduksi perangkat keras Echo dan perangkat lunak. The Wall Street melaporkan, produksi perangkat keras dan perangkat lunak tersebut justru mengalami kerugian hingga US$5 miliar per tahun.

10.000 Pekerja yang akan di PHK merupakan 1% dari 1,5 juta tenaga kerja global yang dimiliki oleh Amazon. Sementara ini, Amazon juga menunda untuk melakukan perekrutan tenaga kerja mulai 3 November 2022 lalu.

Di kuartal ketiga, Amazon terus berjuang memperbaiki kinerjanya karena penjualan di divisi ritel perusahaan mengalami penurunan dibandingkan dengan kinerjanya selama puncak pandemi. Pada saat kinerjanya moncer saat puncak pandemi, Amazon menggelontorkan banyak dana untuk membangun jaringan, termasuk mempekerjakan ribuan karyawan dan membangun gudang.

Saat ini, raksasa e-commerce ini justru sedang berusaha mengurangi gudangnya dengan menyewakan ruang beserta fasilitasnya. Perusahaan juga telah menutup layanan lain, seperti Amazon Care, sebuah layanan perawatan kesehatan utamanya.

Sekadar informasi, Amazon melaporkan pendapatan yang menurun pada Oktober 2022 yang meleset dari perkiraan pendapatan yang dilakukan analis . Saham Amazon juga anjlok 40% secara year to date (YTD).

Dengan PHK yang terjadi di Amazon ini, menandakan semakin banyak perusahaan teknologi yang telah memberhentikan karyawan atau menunda melakukan perekrutan tenaga kerja. Meta telah PHK 11.000 pekerja pada pekan kemarin akibat penurunan penjualan iklan.

Sementara Twitter sudah memberhentikan 3.700 pekerja menyusul diambilalih-nya platform Twitter oleh bos Tesla Elon Musk. Snap juga memberhentikan sekitar 20% tenaga kerjanya. Lyft pun melakukan PHK terhadap 638 pekerjanya. kbc10

Bagikan artikel ini: