Jadi incaran investor, Bukalapak cetak sejarah IPO Tanah Air

Minggu, 8 Agustus 2021 | 11:39 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Bukalapak sukses menjadi perusahaan yang melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) terbesar di Indonesia. Ini menjadi pencapaian terbaru bahwa komunitas startup Asia Tenggara mulai berkembang.

Dalam aksi korporasi tersebut, Bukalapak meraup dana segar sebesar US$1,5 miliar atau Rp21,4 triliun (kurs Rp14.300 per dolar AS).

Bukalapak adalah unicorn teknologi pertama di Indonesia. Unicorn artinya startup memiliki valuasi hingga miliar dolar.

Saat hari pertama saham Bukalapak diperdagangkan, harganya langsung melonjak hampir 25 persen di sesi pertama. Hal ini menandakan banyak investor yang memburu saham Bukalapak.

Mandiri Sekuritas mengatakan IPO Bukalapak mengalami kelebihan permintaan hingga 8,7 kali dengan pesanan yang datang hampir 100 ribu investor.

Sebagai informasi, Bukalapak didirikan pada 2010 oleh Achmad Zaky, Fajrin Rasyid, dan Nugroho Herucahyono. Konsumen dapat menggunakan sistem Bukalapak untuk mengisi pulsa, memesan tiket, dan pembelian lain.

Bukalapak sendiri telah berkembang menjadi pemain e-commerce di Asia Tenggara. Beberapa kompetitor Bukalapak, di antaranya Shopee, Lazada, dan Tokopedia.

Perusahaan ini didukung oleh investor besar, termasuk Microsoft (MSFT) dan Standard Chartered (SCBFF).

Perusahaan berencana untuk menggunakan dana dari IPO untuk meluncurkan lebih banyak fitur. Hal ini akan membuat Bukalapak menawarkan lebih banyak layanan dan menambah aliran pendapatan baru.

Sebelumnya, Managing Partner Indogen Capital, Chandra Firmanto menyoroti saham Bukalapak menjadi isu panas di pasar saham bukan tanpa alasan.

Meski opini publik terbelah, ia menaksir unicorn pertama RI yang berhasil melantai di bursa saham ini memiliki potensi yang besar. Chandra melanjutkan, BUKA merupakan bagian dari sebuah konglomerasi yang merambah ke berbagai lini bisnis potensial.

"Jadi jangan dilihat lagi sebagai startup, masa depannya ini konglomerasi merambah ke jaringan yang sangat potensial untuk perkembangannya. Ini yang membuat menarik," kata Chandra seperti dikutip, Sabtu (7/8/2021). kbc10

Bagikan artikel ini: