BEI ungkap Aneka Gas Industri siap IPO September 2016
JAKARTA, kabarbisnis.com: Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan bahwa PT Aneka Gas Industri (AGI) berencana mencatatkan sahamnya melalui mekanisme pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO) pada September tahun ini.
"Target 'listing' di BEI pada September 2016," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Jakarta, Senin (27/6/2016).
Ia menambahkan, PT Aneka Gas menggunakan buku keuangan periode Maret 2016 sebagai salah satu syarat pengajuan pelaksanaan IPO. Tercatat, aset perusahaan sekitar Rp5 triliun, dengan ekuitas Rp2 triliun.
"Rencananya, PT Aneka Gas Industri akan melepas sekitar 25 persen saham dari modal disetor," katanya.
Dalam laman resmi perusahaan dijelaskan, AGI didirikan pada tahun 1916 dengan bisnis utama memasok gas industri seperti gas udara (air gases) (oksigen, nitrogen dan argon), gas sintetis (synthetic gases), bahan bakar gas (fuel gases), gas langka (rare gases), gas sterilisasi (sterilization gases), gas pendingin (refrigerant gases) dan gas elektronik (electronic gases).
AGI juga memasok gas campuran, khusus dan medis beserta perlengkapan peralatan dan jasa instalasi. Produk AGI memiliki aplikasi yang beragam dan digunakan oleh berbagai industri termasuk medis, metalurgi, energi, infrastruktur dan lainnya.
Samsul Hidayat menambahkan bahwa sebanyak 10 perusahaan telah masuk dalam daftar (pipeline) IPO pada semester II 2016. perusahaan yang masuk dalam "pipeline" itu, di antaranya PT Waskita Beton Precast, PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk., PT Duta Intidaya Tbk., PT Protech Mitra Perkasa Tbk., PT Capital Financial Indonesia, dan PT Anugerah Berkah Mandiri. kbc10
Kolaborasi Cargill dan Petani Lokal Pantau Konservasi 10 Ribu Pohon di Hutan Desa
Makin Mudah! 2 Ribu Tiang Listrik Siap Buat Ngecas Kendaraan Listrik
Tingkatkan Kualitas Hidup Penderita Parkinson dengan Alat Teknologi Terkini
Tingkatkan Pariwisata Indonesia, EF Kids & Teens Indonesia Beri Pelatihan pada 365 Guru SD dan SMP
BI Kerek Suku Bunga Acuan, Daya Beli Masyarakat Jadi Taruhan