Hadiri JCC 2022, Sekdaprov Jatim: Kontribusi kopi Jawa capai 85%

Senin, 28 November 2022 | 07:47 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Java Coffee Culture (JCC) 2022 di Jalan Tunjungan, Surabaya, Minggu (27/11/2022). Dimana JCC ini diadakan selama dua hari yaitu 26-27 November 2022.

Bertemakan "Beyond a Cup of Coffee", ajang pameran tersebut diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Jatim dan Pemerintah Kota Surabaya. Di mana, JCC diadakan untuk promosi dan peningkatan eksistensi petani juga pengusaha kopi.

Dalam kesempatan tersebut, Sekdaprov yang akrab disapa Adhy itu memuji kontribusi Jawa Timur untuk produksi kopi Indonesia dan dunia. Pasalnya, pada 2021, Indonesia berhasil menduduki 5 besar negara produsen kopi terbesar dunia menurut the International Coffee Organization (ICO) setelah Brazil dan Vietnam.

"Nah, produksi kopi Indonesia didominasi oleh wilayah Jawa yang kontribusinya mencapai 85% dari keseluruhan produksi. Sedangkan Jawa Timur merupakan sentral produksi kopi di Jawa," ujarnya saat perhelatan berlangsung, Minggu (27/11) malam.

Adhy menjelaskan, Jatim memiliki sekitar 113.000 hektar kebun kopi yang dapat memproduksi hingga 69.000 ton. Saat ini, ekspor kopi Jatim mencapai 79.000 ton dan bahkan masih dapat memenuhi kebutuhan Jatim sendiri yang rata-rata berjumlah 47.000 ton.

Lebih jauh, Adhy mengungkapkan bahwa ketangguhan produksi kopi di Jatim sejalan dengan program Pemerintah Provinsi Jatim, yakni Jatim Agro. Ia mengatakan, salah satu amanat dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa adalah agar UMKM dapat lebih memperluas kontribusi dalam produksi.

"Pada akhirnya kami tidak ingin seluruh produk itu hanya sekedar tanam dan petik. Tapi juga tanam, petik, olah, kemas, dan baru menjual. Tentunya kami harap dengan begini nilai jualnya lebih tinggi," pungkas Adhy.

Tak hanya itu, mantan Staf Ahli Kemensos RI itu menerangkan, pemberdayaan UMKM termasuk produk turunan kopi menjadi penting, mengingat UMKM lah yang membantu Jatim bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Ketangguhan kita ini tinggi karena Jawa Timur ini sangat dinamis, tetap bisa bertahan walaupun masa Covid-19, inflasi, maupun kenaikan BBM. Alhamdulillah pertumbuhan ekonominya semakin meningkat dengan adanya bahwa 9,7 juta dari masyarakatnya yang merupakan pelaku UMKM. Maka penting bagi kita untuk mempertahankan ini," jelasnya.

Untuk itu, Pemprov Jatim telah melakukan berbagai usaha untuk memastikan ketangguhan ini tetap terjaga. Salah satunya dengan membawa produk lokal ke Misi Dagang dan pameran baik dalam maupun luar negeri.

"Bahkan saat ini Bu Gubernur sedang berkunjung ke Mesir dan Arab Saudi. Salah satunya untuk mengenalkan produk Jatim, di dalamnya termasuk kopi ini. Alhamdulillah sudah ditandatangani kontrak sebesar 5 juta dolar AS untuk ekspor kopi dari Jawa Timur," imbuhnya.

Sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Budi Hanoto mengatakan, JCC 2022 akan membawa kopi Jawa sebagai komoditas unggulan di tingkat nasional dan global untuk meningkatkan value added kopi Jawa. Langkah ini dilakukan dalam rangka mendorong pengembangan ekonomi kreatif berkelanjutan serta memperkuat rantai nilai kopi Jawa, termasuk ekosistem di UMKM supaya Go Global dan Go Digital dan dilaksanakan secara hulu hilir.

"Ada sekitar 42 UMKM binaan BI yang ikut berpartisipasi dalam gelaran JCC. Juga ada buyer dalam dan luar negeri dalam business matching kemarin. Ini terlihat dari perolehan nilai transaksi yang mencapai Rp 10 miliar dari target Rp2-3 miliar," kata Budi.

Selain pameran berbagai produk kopi lokal, JCC juga menyelenggarakan EduCoffee untuk memberikan edukasi seputar kopi. Selain itu, ada pula workshop brewing yang diikuti oleh sekitar 1.425 peserta. Sementara, pengunjung JCC secara offline maupun virtual melalui kanal YouTube berjumlah lebih dari 5.000 pengunjung.kbc6

Bagikan artikel ini: