Jadi stabilisator harga minyak goreng, BULOG tunggu penugasan resmi

Rabu, 11 Mei 2022 | 09:42 WIB ET
Dirut Perum BULOG Budi Waseso
Dirut Perum BULOG Budi Waseso

JAKARTA, kabarbisnis.com: Dirut Perum BULOG Budi Waseso mengatakan pihaknya siap mendistrbusikan minyak goreng curah seharga Rp 14.000 per liter. Meski begitu, BULOG masih menunggu kejelasan penugasan sebagai distributor minyak goreng curah selama masa larangan sementara ekspor minyak sawit yang diterapkan pemerintah.

Selain penugasan resmi, BULOG juga membutuhkan adanya dasar regulasi karena belum pernah menangani pendistribusian minyak goreng curah. "Penugasan harus ada regulasi, BULOG belum pernah dapat penugasan minyak goreng, kalau jagung pernah,beras pernah , maka harus ada penugasan biar (BULOG red) tidak salah," ujar Buwas begitu biasa disapa di Jakarta, Selasa (10/5/2022).

Hingga kini pemerintah masih dalam tahap pembahasan mengenai teknis pendistribusian minyak goreng curah. Namun, dia menegaskan, BULOG sudah siap menjadi penyerap minyak goreng curah dari para produsen yang terdampak kebijakan larangan ekspor. "Kita juga bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dan PT BGR dalam proses pendistribusiannya (ke masyarakat)," kata Buwas.

Lantaran masih menunggu penugasan dan dasar regulasi, Budi pun belum dapat memastikan kapan distribusi minyak goreng curah seharga Rp 14.000 per liter akan dimulai. Dia menambahkan, soal lain yang menjadi konsentrasi BULOG adalah memastikan tidak adanya rembesan minyak goreng curah jika proses pendistribusian telah dilakukan.

Kesesuaian volume dari pabrik hingga ke pasar. Hal itu agar target harga Rp 14.000 per liter di level konsumen bisa tercapai. "Jadi nanti harus ada bukti, kalau 100.000 liter yang disuplai ya sampai pasar harus 100.000 liter, jadi tidak merembes," tukas Buwas.

Direktur Bisnis BULOG Febby Novita mengatakan, BULOG hingga saat ini belum menyiapkan permodalan yang dibutuhkan untuk pembelian minyak goreng curah dari produsen. "Regulasinya saja belum jelas, penugasan belum jelas. Kan harus ada regulasinya, sasarannya kepada siapa, skema subsidinya bagaimana," kata Febby.

Seperti diketahui, minyak goreng curah disubsidi oleh pemerintah agar harga yang diterima masyarakat bisa sebesar Rp 14.000 per liter. Adapun dana subsidi bersumber dari BPDPKS dan diberikan langsung kepada produsen maupun distributor minyak goreng curah yang sudah terdata resmi di Kementerian Perindustrian.

Febby pun menuturkan, kemungkinan ada perubahan kebijakan dari penyaluran distribusi minyak goreng curah BULOG . Semula pendistribusian minyak goreng curah oleh BULOG mengarah pada pasar bebas namun kemungkinan akan dikhususnya untuk masyarakat kurang mampu.

"Infonya ada penugasan khusus jadi untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pakai data dari Kementerian Sosial mungkin ada 23 juta keluarga," kata Febby.

Kendati demikian, Febby menegaskan, skema tersebut juga belum resmi karena belum ada keputusan final dari pemerintah. "Kita maraton (rapat) terus, memang mungkin pemerintah masih melihat sasarannya mau seperti apa, pokoknya BULOG siapkan sistem dan transporternya juga," pungkasnya.kbc11

Bagikan artikel ini: