Kuasai bisnis e-commerce Asia, Bukalapak caplok startup iPrice

Rabu, 5 April 2023 | 08:22 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Perusahaan e-commerce besar asal Indonesia Bukalapak resmi mengakuisisi iPrice, platform pembanding harga di Asia Tenggara, Selasa (4/4/2023).

"Bukalapak menginvestasikan jumlah modal yang cukup untuk membeli saham iPrice Group," kata CEO Bukalapak Willix Halim seperti yang dikutip dari TechAsia.

Melalui pencaplokan tersebut kini saham mayoritas platform pembanding harga di Asia Tenggara itu sepenuhnya menjadi hak milik dari Bukalapak.

Halim mengatakan, akuisisi ini sengaja dilakukan, setelah perkembangan e-commerce khususnya di sektor seperti gaming dan elektronik di wilayah Asia Tenggara selama satu dekade terakhir mengalami perkembangan yang pesat.

Trend tersebut yang kemudian mendorong Bukalapak untuk mengalihkan fokus bisnisnya. Dari yang tadinya head-to-head dengan marketplace lain, kini akan fokus membangun target pasarnya sendiri.

Dengan menggandeng iPrice, nantinya platform pembanding harga ini akan bertransformasi agar dapat menjangkau lebih banyak konsumen di kawasan Asia Tenggara lewat penawaran serta diskon.

Lewat cara ini iPrice dapat membantu Bukalapak untuk membuka banyak peluang usaha baru, sehingga perusahaan e-commerce itu dapat menguasai pasar lebih cepat. Mengingat saat ini Bukalapak baru dapat merangkul 22 juta UMKM serta melayani 110 juta pengguna Indonesia.

"Kami sangat bersemangat untuk bekerjasama dengan Bukalapak karena kemitraan ini akan membantu kami mengembangkan iPrice," ujar CPO dan Co-Founder iPrice, Heinrich Wendel dilansir dari KompasTekno.

Meski resmi diakuisisi Bukalapak, namun Co-Founder iPrice menegaskan bahwa perusahaannya akan terus beroperasi sebagai entitas independen, serta akan mempertahankan posisi netralnya terhadap pengguna, dan tetap bekerja sama dengan berbagai merchant.

Sebelum resmi diakuisisi, iPrice yang telah berdiri selama 8 tahun mengklaim telah membantu lebih dari 100 juta konsumen di 7 negara Asia Tenggara untuk melakukan belanja hemat.

Ini lantaran teknologi yang dikembangkan iPrice mampu mencari harga terbaik dan diskon terbesar dari 8 miliar penawaran di berbagai platform ecommerce.

Akan tetapi memasuki kuartal kedua tahun 2022, platform pembanding harga ini diketahui sempat mengalami kontraksi akibat stagnasi pasar fundraising.

Hingga iPrice terpaksa memangkas beberapa aspek bisnis dan melakukan pemutusan hubungan kerja pada 20 persen anggota timnya secara substansial.

Akan tetapi setelah diakuisisi Bukalapak, saham iPrice mulai menghijau. Wendel percaya dengan akuisisi ini iPrice dan Bukalapak akan saling melengkapi untuk meningkatkan potensi agar dapat menguasai bisnis e-commerce Asia. kbc10

Bagikan artikel ini: