Dari rugi Rp767 miliar, Bukalapak sukses berbalik untung Rp8 triliun di semester I

Selasa, 2 Agustus 2022 | 06:17 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Bukalapak.com Tbk membukukan kinerja moncer di kuartal II tahun ini. Bukalapak berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 8,59 triliun pada semester I-2022. Angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 1.220% dari rugi bersih sebesar Rp 767 miliar.

Dilansir melalui keterangan resmi pada Senin (1/8/2022), perolehan tersebut dapat tercapai terutama disebabkan oleh laba nilai investasi marked-to-market dari PT Allo Bank Tbk. Sementara itu, Perusahaan ini juga memperoleh laba operasional sebesar Rp 8,6 triliun atau peningkatan sebesar 1.209% dari rugi operasional sebesar Rp 776 miliar pada semester I-2021.

Melalui keterangan resminya, perusahaan ini mengatakan, berkomitmen untuk fokus pada strategi agar dapat mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan beban yang baik.

Pada periode semester I-2022, rasio beban umum dan administrasi (tidak termasuk kompensasi berbasis saham) terhadap Total Processing Value (TPV) membaik menjadi 1,0% dibandingkan dengan 1,2% pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Bukalapak terus menunjukkan pertumbuhan yang positif, dimana TPV selama kuartal kedua tahun 2022 (2Q22) tumbuh sebesar 24% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp 36,5 triliun pada 2Q22," ujar pihak Bukalapak.

Tidak berhenti sampai di situ, pertumbuhan TPV perusahaan ini didukung oleh peningkatan jumlah transaksi sebesar 24% sepanjang 3 bulan kedua di tahun 2022 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Kemudian, sebanyak 75% TPV Perseroan berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat.

Salah satu alasan dari perkembangannya yang signifikan ini ialah keberadaan mitra Bukalapak, sebagai penggerak utama pertumbuhan. Lebih lanjut, TPV Mitra perusahaan ini pada kuartal II-2022 bertambah sebesar 25% menjadi Rp 17,7 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan pada semester I-2022 tumbuh sebesar 46% menjadi Rp 35,0 triliun dari periode yang sama pada tahun lalu.

"Pertumbuhan mitra ini didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para Mitra. Pada akhir bulan Juni 2022, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 14,2 juta, meningkat dari 11,8 juta pada akhir Desember 2021," tulis Bukalapak.

Sementara itu, pendapatan Bukalapak pada kuartal II-2022 tumbuh sebesar 105% menjadi Rp 903 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya, di mana pendapatannya pada 1H22 meningkat sebesar 96% dari 1H21 menjadi Rp 1.691 miliar.

Tidak hanya itu, pendapatan mitra pada kuartal II-2022 juga meningkat sebesar 242% menjadi Rp 498 miliar, sedangkan pendapatan Mitra pada semester I-2022 tumbuh sebesar 235% dari semester I-2021 menjadi Rp 970 miliar. Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan Perseroan menunjukkan peningkatan dari 33% pada kuartal II-2021 menjadi 55%.

Sementara dari segi margin kontribusi, yang dihitung sebagai laba kotor dikurangi beban penjualan dan pemasaran terhadap TPV, menunjukkan peningkatan dari -0,2% pada semester I-2021 menjadi -0,1% terhadap TPV di semester I-2022.

Margin kontribusi Marketplace Bukalapak terhadap TPV Marketplace meningkat dari -0,1% di 1H21 menjadi 0,3% di 1H22, sementara margin kontribusi Mitra terhadap TPV Mitra membaik dari -0,5% di semester I-2021 menjadi -0,4% di semester I-2022.

Perlu diketahui pula, Bukalapak membukukan adjusted Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (adjusted EBITDA) sebesar -Rp 732 miliar pada semester I-2022, dimana rasio adjusted EBITDA terhadap TPV menunjukkan peningkatan dari -1,2% di semester I-2021 menjadi -1,0% di semester I-2022.

Meskipun perusahaan e-commerce ini telah mencatat laba bersih pada semester I-2022, Perseroan tetap memiliki fokus pada kinerja operasional Perseroan. Oleh karena itu, manajemen Perseroan tetap menggunakan adjusted EBITDA sebagai indikator kinerja Perseroan.

"Dengan peningkatan efisiensi yang diiringi oleh pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas Perseroan sebesar Rp 20,0 triliun pada akhir bulan Juni 2022," tandasnya. kbc10

Bagikan artikel ini: