Pendapatan Adira naik 6,52% jadi Rp4,38 triliun di semester I

Kamis, 7 September 2017 | 18:13 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Pada semester pertama tahun 2017, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) berhasil mencatatkan kenaikan laba dan juga pendapatan sebesar Rp4,38 triliun per Juni 2017. Angka ini meningkat 6,52% year-on-year (yoy).

Pendapatan terbesar datang dari pembiayaan konsumen. Sektor ini menyumbang Rp2,33 triliun dari total pendapatan perusahaan di semester pertama 2017, walau turun dibanding pencapaian semester pertama 2016.

Sektor sewa pembiayaan juga turun hampir 50% yoy menjadi Rp59,4 miliar per Juni 2017. Padahal di periode yang sama tahun lalu, perusahaan berhasil meraup pendapatan dari sektor ini sebesar Rp106,43 miliar.

Di sisi lain, sektor pendapatan marjin murabahah mencatat pertumbuhan yang cukup baik. Sektor ini meningkat hampir dua kali lipat dari Rp669,11 miliar di semester pertama 2016 menjadi Rp1,16 triliun di semester pertama 2017.

Peningkatan pendapatan ini berdampak positif bagi bottom line perusahaan. Pada enam bulan pertama tahun ini, ADMF berhasil membukukan laba sebesar Rp681,47 miliar. Laba perusahaan meningkat 14,99% yoy dari sebelumnya sebesar Rp592,6 miliar.

Belum lama ini, dalam rangka memperkuat modal, perseroan mendapatkan pinjaman luar negeri (offshore) sebesar US$ 250 juta. Direktur Keuangan Adira Finance, I Dewa Made Susila pernah mengatakan, pinjaman sindikasi tersebut berasal dari bank asal Taiwan, Singapura, dan Jepang.

Nantinya hasil pendanaan tersebut digunakan untuk menyalurkan pembiayaan di tahun ini. Made menyebut, portofolio pendanaan Adira Finance 40% berasal darijoint financingdengan Bank Danamon. Lalu 60% berasal dari ekuitas, obligasi, pinjaman luar negeri, dan dalam negeri.

Di sisa tahun ini, Adira Finance juga berencana menerbitkan kembali obligasi baru sebagai kelanjutan dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) IV dan sukuk mudharabah III.

Obligasi menjadi sumber pendanaan utama dan menjadi agenda rutin bagi Adira Finance. Pada 2015, ada PUB III obligasi dan PUB II sukuk mudharabah yang diterbitkan secara bertahap selama dua tahun, nah sudah expired Juni kemarin dari nominal Rp9 triliun sudah terpakai semua.

Dengan begitu Adira Finance kembali menerbitkan PUB IV Rp9 triliun dan PUB III sukuk mudharabah Rp1 triliun. Sehingga, total obligasi yang akan dirilis Rp10 triliun. Pada tahap I Adira merilis pada November 2017.

Asal tahu saja, hingga akhir 2017, Adira Finance menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan Rp32,44 triliun-Rp33,99 triliun. Target tersebut meningkat 5% dari realisasi pada tahun lalu Rp30,9 triliun. Selama tujuh bulan di tahun ini, Adira Finance telah menyalurkan kredit Rp18,4 triliun. kbc10

Bagikan artikel ini: