Batik khas Banyuwangi jadi model contoh UMKM berstandar SNI

Rabu, 2 November 2016 | 05:04 WIB ET
Banyuwangi Batik Festival
Banyuwangi Batik Festival

Jakarta, kabarbisnis.com: Batik tradisional khas Banyuwangi menjadi role model Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berstandar SNI yang akan dipamerkan pada Indonesia Quality Expo (IQE) 2016. Meskipun diproduksi industri lokal, teknologi pembuatan batik tradisional ini memenuhi standar SNI.

Plt Kepala Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi Badan Standardisasi Nasional (BSN), Doni Palli, mengatakan, banyak jenis batik berstandar SNI yang akan dipamerkan pada IQE tahun ini, namun khusus batik khas Banyuwangi akan dijadikan model percontohan UMKM yang memenuhi kualitas SNI.

"Kami ingin mengidentifikasi batik asli daerah, di mana dari sisi kualitas pewarnaan dan proses lainnya ternyata sudah memenuhi SNI," kata Doni Palli.

Kata Doni, produsen batik daerah Banyuwangi layak menjadi contoh untuk produsen batik lain. Meskipun di daerah terpencil, produsen batik ini berhasil memberdayakan masyarakat setempat dan tetap mengutamakan kualitas.

Selain batik Banyuwangi, dua produk teknologi lokal juga menjadi role model dalam IQE tahun ini adalah teknologi laundry untuk kebutuhan rumah sakit dan hotel serta konverter kit untuk mesin perahu nelayan di Pontianak. Konverter kit ini bertujuan menghemat bahan bakar minyak dari bensin dan solar dengan menggunakan gas elpiji.

"Konverter kit ini merupakan teknologi konversi bahan bakar bensin dan solar ke gas rumah tangga. Ini sangat membantu para nelayan, karena di beberapa daerah bensin dan solar cukup mahal," kata Doni.

Seperti diketahui, BSN akan menyelenggarakan IQE 2016 pada 8-11 November di Plasa Industri, Kementerian Perindustrian (Kemperin) Jakarta. Ini adalah kali ke-4 pameran ini sejak 2013 sukses diselenggarakan.

Kepala Biro Hukum, Organisasi dan Humas BSN, Budi Rahardjo, mengatakan, pameran IQE telah menjadi wahana komunikasi para pemangku kepentingan standardisasi sekaligus sebagai sarana mengedukasi konsumen tentang pentingnya menerapkan dan menggunakan produk bersertifikat SNI.

Menurut Budi, IQE akan diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan baik dari industri atau organisasi penerap SNI, industri/organisasi penerap standar internasional, lembaga sertifikasi dan laboratorium yang terakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN), pemerintah pusat, pemerintah daerah, universitas, dan lainnya. kbc3

Bagikan artikel ini: