Tangani Covid-19, tokoh agama sampaikan pendapat kepada pemerintah

Jum'at, 22 Mei 2020 | 16:50 WIB ET

JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko mengadakan dialog dengan para tokoh agama terkait penanganan Covid-19 di wilayah Indonesia. Para ulama ini menyampaikan berbagai pandangan dan masukan positif kepada pemerintah agar pandemi ini dapat segera selesai.

Pada kesempatan tersebut, Moeldoko menyampaikan bahwa beberapa wilayah di Indonesia mengalami angka penurunan kasus Covid-19. Namun demikian, secara umum kecenderungan angkanya masih meningkat.

Untuk menghadapi pandemi ini, pemerintah memiliki tiga strategi besar. Pertama, dari sektor kesehatan masyarakat harus merasa aman. Untuk mencapai hal tersebut, pemerintah menerapkan berbagai pendekatan di antaranya pemberlakuan PSBB. Hal ini sebagai bagian dari Undang-Undang nomor 6 tentang karantina, yaitu karantina rumah, rumah sakit, wilayah dan PSBB. Selain itu, penerapan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mencuci tangan, menggunakan masker, menghindari kerumunan massa.

Strategi kedua, lanjut Moeldoko, masyarakat harus bisa makan. Untuk itu, pemerintah memberikan sejumlah bantuan sosial, kartu sembako, prakerja, bantuan dana desa, serta dana tanggap darurat dari Kementerian Sosial. Ketiga, masyarakat harus bisa berusaha, khususnya untuk UKM dan perusahaan besar disarankan tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).  Dalam hal ini, pemerintah memberikan insentif dan stimulus lainnya.

Selain itu, pemerintah juga melarang mudik untuk memutus rantai penularan Covid-19. Mobilitas manusia semaksimal mungkin dibatasi dalam skala besar. “Kami berharap para tokoh agama dapat membantu pemerintah untuk mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai strategi dan pendekatan pemerintah dalam menghadapi Covid-19.”

Pada kesempatan tersebut, KH. Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym mengatakan, kredibilitas pemerintah menjadi kunci kepatuhan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat akan menilai keseriusan pemerintah menangani Covid-19.  

Sementara itu, Ustadz Buchori Muslim mengatakan bahwa kebijakan PSBB sudah sesuai dengan kaidah agama. Demikian juga terkait solat Idul Fitri yang dilakukan di rumah sudah sesuai dengan kaidah syariah untuk mencegah penyebaran Covid-19. Namun, hal itu tidak bisa digeneralisasi untuk semua wilayah, terkecuali untuk area dengan zona merah. Selain itu, tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai yang dianjurkan.

 

Ketua bidang dakwah MUI KH Cholil Navis juga menjelaskan, diperlukan kedisiplinan dan kepatuhan masyarakat untuk mengikuti anjuran yang disampaikan pemerintah. Pemerintah pusat dan daerah perlu lebih bersinergi untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Sementara itu, Ustadz Miftah Habiburahman atau sering disebut Gus Miftah mengharapkan adanya konsistensi kebijakan pemerintah. “Pemerintah harus lebih tegas dalam menerapkan kebijakan, termasuk juklak dan juknisnya.”

Ulama asal Jogjakarta KH Ahmad Muwafiq menjelaskan, hampir semua negara tidak siap menghadapi pandemi ini karena gejalanya tiba-tiba. Bahkan, negara besar pun merasa kalang kabut karena wabah ini. Tak mudah menghadapi situasi ini sehingga tak menutup kemungkinan jadi trial and error.  “Pasti ada jalan keluarnya. Pemerintah memang tak mudah mengambil kebijakan.”

Pendapat tokoh agama lainnya, Ustadz Yusuf Mansyur menegaskan, pemerintah harus percaya diri, konsisten dan serius menangani pandemi ini. “Kultur masyarakat Indonesia adalah doa bersama dan istiqomah menghadapi Covid.19.”

 

Sementara itu, Syaikh Ali Jaber menyatakan pemerintah dapat melibatkannpara ulama . Alasannya hingga kini masyatakat di Indonesia masih sangat menghormati ulama dan tokoh agama. “Perlu ada komunikasi dan silaturahmi dengan tokoh agama dan ulama sehingga bisa bersinergi. Ulama memiliki kepercayaan pada pemerintah, bisa bersama-sama memberikan solusi dan cara terbaik. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah melakukan istigosah bersama sehingga bisa ditemukan solusi yang terbaik,” paparnya.

Para ulama mengatakan siap mendukung setiap putusan pemerintah dalam mengjadapi pandemik ini. Para ulama ini juga meminta masyarakat untuk mengikuti setiap kebijakan pemerintah sehingga penyebaran corona dapat segera berakhir di Indonesia. kbc9

Bagikan artikel ini: