Angkut penumpang disetop, maskapai ajukan extra flight penerbangan kargo

Selasa, 28 April 2020 | 15:50 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Angkasa Pura (Persero) II atau AP II memutar otak agar kinerja perusahaan tidak turun drastis pasca larangan dari pemerintah untuk transportasi udara tidak mengangkut penumpang ke wilayah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau zona merah Covid-19.

 

Kai ini, AP II bersama sejumlah maskapai mengoptimalkan pengelolaan kargo di bandara yang dikelolanya sebagai pendapatan utama di tengah pandemi Covid-19.

Presiden Direktur PT AP II, Muhammad Awaluddin menyebutkan, sejumlah maskapai penumpang telah memberikan informasi terkait pengajuan extra flight untuk penerbangan kargo di bandara AP II.

"Maskapai penerbangan semakin fokus untuk bisnis kargo, dengan memaksimalkan utilitas pesawat penumpang untuk mengangkut kargo dalam situasi wabah Covid-19," kata Muhammad Awaluddin dalam keterangannya, Senin (27/4/2020).

"Mungkin apabila kargo dimuat di kabin pesawat, akan mempercepat loading dan unloading dibandingkan saat kargo dimuat di lambung pesawat," imbuhnya.

Bahkan menurutnya, ada sejumlah operator helikopter mulai melakukan operasional mengangkut kargo.

Awaluddin menjelaskan, jenis kargo yang diangkut maskapai saat ini seperti untuk pengiriman e-commerce, berbagai peralatan dan perlengkapan penting di tengah wabah ini, alat kesehatan dan lain sebagainya.

Sebelumnya diketahui, mulai 25 April hingga 31 Mei 2020 pemerintah melarang maskapai untuk mengangkut penumpang di wilayah PSBB dan zona merah penyebaran Covid-19. Tetapi untuk penerbangan kargo masih diperbolehkan baik itu rute domestik ataupun internasional.

Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. 25/2020 tentang pengendalian transportasi selama masa mudik Idul Fitri untuk mencegahan penyebaran Covid-19.

Sebagai informasi, pada kuartal I 2020 volume angkutan kargo di 19 bandara yang dikelola PT AP II, tercatat rata-rata sekitar 62.000 ton per bulan.

Salah satu bandara yang dikelola AP II Soekarno-Hatta sendiri, volume kargo rata-rata mencapai 42.500 ton per bulan.

Bandara Soekarno-Hatta merupakan bandara perseroan yang memiliki kapasitas pengelolaan kargo terbesar, yakni mencapai sekitar 600.000 ton per tahun.

Meskipun demikian, volume kargo yang ditangani di Soekarno-Hatta sempat mencapai 760.000 ton pada 2018. kbc10

Bagikan artikel ini: