Sepi penumpang, Garuda kaji manfaatkan kabin untuk angkut barang

Jum'at, 17 April 2020 | 09:26 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Terus menurunnya jumlah penumpang akibat dampak pandemi virus corona (Covid-19) dengan kebijakan social distancing membuat maskapai PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. memutar otak untuk menjaga pendapatan.

Salah satu yang menjadi opsi perusahaan pelat merah ini adalah dengan memanfaatkan pesawat reguler untuk mengangkut logistik selagi pergerakan penumpang anjlok.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, maskapai tidak hanya memanfaatkan bagasi, tapi juga kabin untuk menampung barang yang akan diantarkan ke rute-rute tertentu. "Saat ini kan boleh menaruh barang di atas kursi penumpang," ujar Irfan, Kamis (16/4/2020).

Irfan bilang, pemanfaatan kabin pesawat ini dilakukan hanya untuk kepentingan penerbangan logistik alias non-penumpang. Saat ini, kata Irfan, maskapai memang sedang berfokus memperkuat bisnis logistiknya untuk beberapa kota potensial.

"Kami highly consider untuk menerbangkan pesawat antar-kota yang isinya kargo saja," kata Irfan. 

Bahkan, Garuda menawarkan sistem carter kepada pihak-pihak yang membutuhkan layanan kargo.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto menjelaskan, maskapai wajib memperkuat layanan logistik di samping layanan penumpang komersial. Kebijakan itu pun dimandatkan dalam Peraturan Menteri Perhbungan Nomor 18 Tahun 2020 yang mengatur transportasi pada masa pandemi corona.

"Jadi harus kombinasi, selain penumpang, ada misi utama mengangkut logistik yang urgent. Diwajibkan di seluruh rute," tutur Novie.

Anak usaha Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, melakukan hal serupa. Saat ini, maskapai berbujet murah itu juga sedang menggenjot angkutan barangnya. "Ini merupakan lini layanan bisnis yang berpeluang di tengah situasi penuh tantangan," tutur Direktur Utama Juliandra Nurtjahjo.

Jumlah kargo yang diangkut Citilink pada Maret 2020 tercatat meningkat 13 persen ketimbang bulan sebelumnya. Pada April pun, jumlah kargo rata-rata per hari melonjak 61 persen dibandingkan Maret 2020. kbc10

Bagikan artikel ini: