Wisman merosot, devisa pariwisata tahun ini berpotensi anjlok separuh

Kamis, 16 April 2020 | 18:23 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Menteri Penerimaan devisa dari sektor pariwisata tahun ini berpotensi hiang hingga separuh atau 50 persen dari penerimaan pada 2019 sebesar US$20 miliar. Penurunan ini dikarenakan merosotnya kunjungan wisatawan mancanegara sebagai dampak pandemi virus corona atau Covid-19.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio memprediksi, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun ini akan menurun dari 16 juta wisatawan menjadi hanya sekitar 5 juta orang.

"Mungkin tahun ini bisa sekitar separuhnya, bahkan lebih dari separuhnya kehilangan devisa, tergantung berhentinya situasi dampak Covid-19 ini," kata Wishnutama dalam konferensi pers secara virtual, usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo dari Istana Merdeka, Jakarta, seperti dikutip, Kamis (16/4/2020).

Meski demikian, proyeksi menyusutnya penerimaan devisa itu masih bersifat sementara. Angka itu disusun Kemenparekraf dengan catatan jika pada Juni 2020 industri pariwisata sudah memulai pulih dari situasi pandemi Virus Corona baru atau Covid-19.

Dia mengatakan, setelah Juni 2020 pemulihan pariwisata akan berjalan secara bertahap dan pada 2021 akan mulai terakselerasi. Namun dengan tekanan dari situasi pandemi ini, pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif telah mempelajari banyak langkah agar industri ini bisa lebih berkelanjutan di kemudian hari.

"Yang penting kita bisa melalui ini dengan baik. Saya justru meyakini, karena kita mengalami proses luar biasa, justru sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa lebih baik dari sebelumnya," imbuhnya.

Meski demikian, Wishnutama mengaku akan menyiapkan strategi untuk menarik para wisatawan ke Indonesia. Sebab, negara-negara lain diprediksi juga mulai mempromosikan pariwisatanya pasca corona berakhir.

"Sebagai catatan ini dilakukan setelah pandemi Covid-19 berakhir. Kita cukup meyakini bahwa 2021 nanti industri pariwisata ekonomi kreatif dan banyak sekali sektor ekonomi kreatif ini yang terkait dengan sektor pariwisata," jelasnya.

Pihaknya tetap berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait destinasi super prioritas. Hal ini dilakukannya untuk mempersiapkan rebound pariwisata pasca pandemi corona.

"Fokus utama kita nanti justru kepada hal-hal yang sangat basic di destinasi pariwisata dan saya sudah berbicara dengan beberapa pemda," ujar Wishnutama.

Hal basic yang dimaksudnya antara lain, higienitas, toilet kebersihan keselamatan dan keamanan. Menurutnya, hal tersebut perlu diutamakan dalam rangka menghadapi rebound pariwisata pasca corona. 

"Jadi benar-benar kita balik ke soal basic dan training mengenai hospitality untuk pasca Covid-19," tandasnya. kbc10

Bagikan artikel ini: