Cuti bersama ditambah, Kadin: Biaya operasional membengkak

Selasa, 10 Maret 2020 | 09:25 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai penambahan empat hari libur atau cuti bersama dalam jadwal Hari Libur Nasional 2020 bakal mengganggu produktivitas usaha dan menambah biaya operasional.

"Umumnya untuk industri non-pariwisata, tambahan libur apalagi yang tiba-tiba dan tidak masuk dalam perhitungan perusahaan sebelumnya seperti libur karena banjir, demo atau perpanjangan libur akan mengganggu produktivitas karena hari kerja menjadi berkurang secara tidak terduga untuk memenuhi target output (perusahaan)," ujar Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani, Senin (9/3/2020).

Shinta menjelaskan, beberapa perusahaan ada yang tidak bisa beroperasi selama libur bersama berlangsung seperti Bank dan Pasar Modal. Demikian pula dengan dengan kantor-kantor pemerintahan yang terkait investasi, perdagangan, izin usaha dan lainnya sudah otomatis diliburkan mengikuti Cuti Bersama 2020 tersebut.

Liburnya kantor-kantor pemerintah, bank dan pasar modal tersebut tentunya berpengaruh terhadap seluruh kegiatan usaha dalam negeri. Semua kegiatan usaha yang berhubungan dengan pemerintah itu terpaksa diundur sampai hari libur berakhir.

"Seluruh kegiatan usaha yang memerlukan layanan pemerintah terkait hal-hal tersebut akan mengalami delay karena kantor pemerintah tutup selama libur dan cuti bersama," imbuhnya.

Lalu, bagi perusahaan yang berupaya tetap beroperasi selama libur juga ikut terbebani oleh tambahan biaya dari uang lembur untuk tenaga kerjanya. Sekaligus biaya lainnya di luar perencanaan perusahaan. Akan tetapi, produktivitas usaha belum tentu tercapai secara maksimal.

"Perusahaan harus melemburkan atau menggenjot produktivitas secara ekstra di hari-hari sebelum libur. Ini biasanya akan meningkatkan operation cost tetapi belum tentu berhasil mencapai produktivitas secara penuh," pungkasnya. kbc10

Bagikan artikel ini: