Pemerintah diminta antisipasi lonjakan harga pangan jelang Ramadan
JAKARTA, kabarbisnis.com: Pemerintah diminta untuk memastikan kecukupan ketahanan pangan nasional menjelang bulan Ramadan. Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan harga pangan yang kerap terjadi pada periode tersebut.
"Jika logistik (langkah) terjadi, akan ada lonjakan harga," kata Kepala Pusat Penelitian Ekonomi LIPI Agus Eko di Ibis Hotel Tamarin, Jakarta, akhir pekan lalu.
Pasalnya, dia menilai pemerintah kurang sigap untuk mengantisipasi lonjakan harga pangan, khususnya sembako. "Stimulus yang diberikan masih terlalu umum menurut pandangan kami," ujar Agus.
Pemerintah diharapkan lebih aktif untuk melakukan sidak dan tidak hanya bergantung pada Bulog. "Cek gudang (bulog), bahkan gudang swasta. Kalau aman kita bersyukur," lanjut dia.
Sejauh ini, inflasi dari sektor logistik jauh lebih tinggi dibandingkan dari golongan Bahan Bakar Minyak (BBM). "Maka bahaya sekali," paparnya.
Sementara itu, melalui sambungan telepon Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Republik Indonesia Dany Amrul Ichdan mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk tetap mengawasi keamanan stok logistik, sebagai upaya untuk mengantisipasi lonjakan harga sembako di bulan puasa.
"Di minggu depan kami di KSP (Kantor Staf Presien) menyambut Ramadhan untuk membuat langkah-langkah lah terobosan dalam mengantisipasi bahan pangan," tegas dia.
Ia juga mengklaim pemerintah telah menyiapkan berbagai strategi yang dapat menekan harga sembako, apabila terjadi kenaikan harga nanti. "Negara punya beberapa plan untuk ketahanan pangan nasional," tandasnya. kbc10
Theme Park Segera Dibuka, 200 Unit Rumah dan Ruko Free PPN di CitraLand City Kedamean Terjual
Siap-siap War Tiket! Westlife Bakal Manggung di Candi Prambanan Yogyakarta
Rupiah Tembus Rp16.200, BI Siapkan Intervensi
BNI Beri Dukungan Program Masjid Ramah Kemenag