Diangkat ke layar lebar, 'Akad' bakal suguhkan keindahan Mandalika

Kamis, 20 Februari 2020 | 08:39 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Sukses lagu Akad dari Payung Teduh yang dibuat oleh Moh. Istiqamah Djamad alias Is rupanya bakal diangkat ke film layar lebar. Film Akad bakal menyuguhkan daya tarik visual yang mengangkat pemandangan indah di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Film Akad diproduksi oleh IFI Sinema bekerja sama dengan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), E-Motion Entertainment dan Perum Perusahaan Film Negara (PPFN). Ini akan menjadi film kedua dari PPFN setelah Kuambil Lagi Hatiku (2019).

"Seperti Dilan yang diangkat dari novel laris, Akad juga (lagu) best seller, sudah di-view lebih dari 100 juta kali di YouTube," kata produser IFI Sinema Adi Sumarjono di konferensi pers syukuran Akad di Jakarta, Selasa (18/2/2020).

Akad dibintangi oleh aktor senior Mathias Muchus bersama Kevin Julio, Indah Permatasari, Nino Fernandez, Debo Andryos dan Jennifer Coppen. Reka Wijaya menjadi sutradara sekaligus penulis skenario.

Akad bercerita tentang Abdi (Mathias Muchus), ayah dari dua anak yang berprofesi sebagai sopir taksi online. Sebagai bapak tunggal, dia membesarkan dua anaknya sendirian. Ketika anak pertamanya, Indira (Indah Permatasari) sudah tumbuh dewasa, Abdi merasa harus mencarikan jodoh untuknya.

Tak sengaja, seorang penumpang yang menaiki mobil Abdi ternyata mantan pacar putrinya. Kisah yang sempat jadi masa lalu berkembang lagi di antara mereka. Drama percintaan dan keluarga dalam Akad" akan dibalut dengan komedi yang menggelitik hati penonton.

Daya tarik yang ditawarkan dari Akad adalah visual indah dari pemandangan bukit dan pantai di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Mandalika adalah salah satu dari lima destinasi pariwisata super prioritas pemerintah, juga tuan rumah seri balap motor dunia MotoGP pada 2021.

Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer berharap film itu ikut mendongkrak minat wisatawan untuk mengunjungi Mandalika. Dia meyakini film adalah salah satu cara ampuh untuk menjual pariwisata Indonesia.

Dia ingin film Akad bisa mengikuti jejak film-film Indonesia lain yang mengambil latar belakang tempat yang jarang dijadikan lokasi syuting. "Seperti Eat, Pray, Love di Bali, Laskar Pelangi di Belitung, Ada Apa Dengan Cinta 2, Susah Sinyal, saya harap Akad jadi katalis untuk mengangkat Mandalika," kata dia. kbc10

Bagikan artikel ini: