ASDP terapkan digitalisasi tiket mulai Maret 2020

Kamis, 6 Februari 2020 | 20:45 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: PT ASDP Indonesia Ferry bakal tidak lagi melayani penjualan tiket secara tunai di pelabuhan mulai Maret 2020. Hal ini sebagai cerminan perseroan yang ingin menerapkan digitilisasi jasa pelabuhan dan penyeberangan.

Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspitadewi menuturkan, mulai 1 Maret 2020, pembelian tiket tidak dapat dilakukan secara langsung. Sistem ini akan berlaku di 35 pelabuhan perseroan secara bertahap. Sebagai penggantinya, pembelian tiket dapat dibeli di beberapa gerai offline, seperti melalui Kantor Pos Indonesia, Alfamart, atau melalui aplikasi pembelian tiket milik ASDP.

Ira menjelaskan  pembelian tiket melalui Pos Indonesia masih sangat revelan untuk daerah-daerah yang jauh dari kota. "Dulu masih manual, seperti beli tiket bus jaman dulu. Sebentar lagi basisnya akan elektronik," ungkap Ira di Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Kendati demikian, menurut Ira, digitalisasi ini merupakan perjalanan panjang, sehingga perlu dilakukan secara bertahap. Untuk menerapkan digitalisasi penjualan tiket pada 35 pelabuhannya. Setidaknya dibutuhkan  waktu 1 - 1,5 tahun.

Adapun pembayarannya dapat melalui dompet digital LinkAja, atau bank-bank milik negara, diantaranya Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Mandiri. Dengan adanya digitalisasi ini, diharapkan terjadi peningkatan jumlah penumpang.

Dari 35 pelabuhan yang akan di-digitalisasi di antaranya, Labuan Bajo, Bitung, Mamuju, Telaga Punggur, Kamal, Rote, Tanjung Kelian, Galala, Larantuka, Penajam, Tanjung Serdang, Batulicin, Lembar, Panciran, Tanjung Uban. Sebetulnya, pembelian tiket secara offline telah diterapkan di di empat belabuhan pada tahun lalu, yaitu di Pelabuhan Merak, Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan Ketapang, dan Pelabuhan Gili Manuk. "Kami baru mulai pada lebaran tahun lalu. Jadi lebaran yang akan datang tidak ada yang antre berjam-jam," kata dia.

Karena itu empat pelabuhan tersebut yang lebih dahulu menerapkan digitalisasi tiket. “Harus 100 %. Karena empat pelabuhan ini berkontribusi hingga 60 % terhadap keseluruhan pergerakan pendapatan perusahaan,” pungkasnya.kbc11

Bagikan artikel ini: