Harga gas industri turun $6/MMBTU, manufaktur bakal tumbuh 5,3%
JAKARTA, kabarbisnis.com: Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meyakini jika harga gas industri bisa ditekan hingga $6 per MMBTU, proyeksi pertumbuhan industri manufaktur dapat mencapai 5,3% pada 2020 ini.
“Harga gas industri harus kompetitif, harus di bawah atau paling tidak maksimal $6 per MMBTU. Sehingga membuat daya saing industri itu semakin baik," ujar Agus di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Ia menyebutkan pembahasan mengenai penurunan harga gas industri ini telah dilakukan dalam beberapa rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Jokowi. Bahkan, dalam dua ratas yang dilakukan, Presiden Jokowi telah mengambil keputusan untuk menerapkan harga gas industri $6 per MMBTU pada April 2020 mendatang. "Bapak Presiden memutuskan ingin harga gas paling lambat bulan April itu sudah terimplementasikan harganya," ujar Agus.
Pasalnya, sebagian besar industri manufaktur dalam negeri membutuhkan gas sebagai bahan baku. Karena itu, harga gas industri harus ditekan agar menurunkan cost of production sehingga terjadi peningkatan daya saing. "Jadi saya kira sangat optimis karena mendapatkan respon yang baik dari stakeholder lainnya," tambahnya.
Kemenperin, kata Agus telah mengajukan tiga opsi pada Presiden Jokowi terkait penurunan harga gas industri ini. Opsi pertama yakni pengurangan porsi pemerintah dari hasil kegiatan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S). Dari perhitungan Kemenperin bersama PT Perusahaan Gas Negara (PGN), porsi pemerintah saat ini sebesar US$2,2 per british thermal unit (MMBTU).
Opsi kedua, KKKS diwajibkan memenuhi Domestic Market Obligation (DMO) gas yang bisa diberikan pada PGN. Sehingga, kuantitas alokasi gas untuk industri dengan harga spot yang saat ini US$4,5 per MMBTU dapat terjamin.Opsi terakhir, memberikan kemudahan importasi gas pada swasta untuk pengembangan kawasan industri yang belum terjangkau jaringan gas nasional."InsyaaAllah sebentar lagi diputuskan (opsinya). Bisa salah satunya, atau mungkin bisa juga hybrid (gabungan)," jelasnya.
Jika pemerintah memutuskan untuk melakukan impor, lanjutnya harus dengan catatan harga gas masuk ke Indonesia berkisar $3,5 hingga $4 per MMBTU. Dengan ini, harga gas sampai pada industri bisa sekitar $4,5 hingga $5 per MMBTU.
“Dengan catatan harga gas masuk Indonesia hanya sekitar $3,5 sampai $4 per MMBTU, akan membuat daya saing industri lebih baik. Karena cost of production nya itu akan berkurang. Tidak ada aturan yang dilanggar ketika melakukan impor gas industri," pungkasnya.kbc11
Cek rutin ban serep agar layak pakai saat dibutuhkan
Mastercard gandeng ayoconnect dorong inklusi keuangan lewat open banking
Fitness Plus, jaringan mega gym pertama di Indonesia yang go public
Empat menteri dukung penguatan UMKM perempuan dan implementasi kesetaraan gender
LaNyalla hadir di reuni SMP, sejumlah fakta diungkap teman-temannya