Marak virus corona, RI cari negara pemasok bawang putih selain China

Selasa, 4 Februari 2020 | 21:29 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Kementerian Pertanian (Kementan) akan mempertimbangkan alternatif negara selain China yang merupakan pemasok  produk hortikultura terutama komoditas bawang putih. Hal itu terkait merebaknya virus corona di Wuhan, China yang telah menewaskan lebih dari  360 jiwa manusia.

Asal tahu saja, sekitar 90%  kebutuhan bawang putih nasional masih dipenuhi pasokan impor atau sekitar 400.000 an ton . Adapun bawang putih impor mayoritas didatangkan dari negeri tirai bambu itu karena ukurannya yang besar dan harga yang cenderung murah.

Dirjen Hortikultura Kementan  Prihasto Setyanto menuturkan, bawang putih juga merupakan komoditas hortikultura yang paling banyak diimpor dari China. "Ada tempat lain yang memproduksi bawang putih seperti India, Selandia Baru, Mesir, Iran juga menghasilkan bawang putih," ujar Anton, begitu dia biasa disapa di Jakarta, Selasa (4/2/2020).

Karena itu, Prihasto menegaskan pemerintah tidak boleh abai dan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam importasi komoditas pangan dari China. Sebab, akan menjadi masalah besar jika virus corona masuk ke Indonesia dan menular.

"Kita tidak boleh mengabaikan itu walaupun memang dikatakan tanaman bukan media pembawa virus corona. Sudah ada 23 negara terpapar virus termasuk negara tetangga. Indonesia belum dan kita harus hati-hati," tegas Prihasto.

Hingga saat ini, sikap pemerintah belum jelas apakah hanya akan memperketat atau bakal melarang total importasi komoditas pangan dari China. Namun, Prihasto mengatakan khusus bawang putih sementara ini masih bisa dipenuhi oleh stok bawang putih .

Prihasto menjelaskan ketersediaan pasokan bawang putih lokal pada bulan Februari ini diperkirakan sebesar 55.000-65.000 ton. Adapun tingkat kebutuhan bawang putih per bulan sekitar 45.000-47.000 ton. Pada bulan Maret-April mendatang, ia menyampaikan akan ada panen bawang putih sekitar 50.000 ton.

"Kita perkirakan luas panen bawang putih bulan Maret-April ada sekitar 4.000 hektare-5.000 hektare. Kalau per hektare 10 ton kurang lebih bisa 50.000 ton," katanya.

Ia menegaskan produksi bawang putih yang ditanam di dalam negeri boleh diperjual-belikan untuk konsumsi. Dengan kata lain, produksi lokal tidak dikhususnya untuk bibit yang akan digunakan untuk ditanam kembali. "Boleh dikonsumsi bukan hanya untuk bibit saja," ujarnya.kbc11

Bagikan artikel ini: