Bulan pertama 2020, inflasi capai 0,39%

Senin, 3 Februari 2020 | 14:47 WIB ET
Kepala BPS Suhariyanto
Kepala BPS Suhariyanto

JAKARTA, kabarbisnis.com: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi sebesar 0,39% (month to month/mtm) pada Januari 2020. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 0,34% mtm, begitu pula dari Januari 2019 yang sebesar 0,32% mtm.

Dengan demikian, inflasi tahun kalender Januari 2020 sebesar 0,39% (year to date/ytd). Sementara, inflasi tahunan Januari 2020 sebesar 2,68% (year on year/yoy).

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan,realisasi inflasi tahun ini tak bisa dibandingkan secara langsung dengan periode yang sama di tahun-tahun sebelumnya. Lantaran, adanya perbedaan tahun dasar, yakni untuk 2019 dihitung dengan tahun dasar 2012 sedangkan di 2020 dihitung dengan tahun dasar 2018.

"Realisasi inflasi ini dengan catatan, bahwa tidak apple to apple dengan tahun sebelumnya, karena tahun dasarnya berbeda. Perubahan ini untuk mengakomodir dan mengetahui pola konsumsi masyarakat, itu hal biasa yang dilakukan 5 tahun sekali," jelas Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (3/2/2020).

Pria yang akrab dipanggil Kecuk itu menjelaskan, BPS telah melakukan pemantauan di 90 kota di Indonesia. Dari 90 kota tersebut, sebanyak 79 kota mengalami inflasi sedangkan 11 kota mengalami deflasi.

Pantauan BPS menyebut, inflasi tertinggi terjadi di Meulaboh sebesar 1,44% dan inflasi terendah di Gorontalo sebesar 0,03%. Sebaliknya, deflasi tertinggi terjadi di Baubau sebesar 1,39% dan deflasi terendah di Kudus sebesar 0,01%.

"Seperti di Melabouh, inflasi karena adanya kenaikan harga ikan-ikanan disana," ujarnya.

Secara rinci, menurut komponen, pada Januari 2020 inflasi inti tercatat sebesar 0,19% mtm atau 2,88% yoy. Realiasi ini mengambil andil 0,12% pada tingkat inflasi nasional.

Sebaliknya untuk harga yang diatur pemerintah (administered prices) tercatat terjadi deflasi sebesar 0,28% mtm, meski secara tahunan terjadi inflasi sebesar 0,54% yoy. Andilnya pada indeks harga konsumen menyumbang deflasi 0,05%.

Kemudian dari komoditas harga bergejolak tercatat inflasi sebesar 1,93% mtm atau 4,13% yoy. Terdiri dari komponen energi yang mengalami deflasi 0,61% mtm dan komponen bahan makanan dengan inflasi sebesar 1,77% mtm. Andil komoditas harga bergejolak sebesar 0,32% pada inflasi nasional. kbc10

Bagikan artikel ini: