Masuk JKN, Kalbe Farma incar pertumbuhan penjualan 9% pada 2020
JAKARTA, kabarbisnis.com: Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) membidik pertumbuhan penjualan hingga 9% sepanjang tahun 2020.
Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan, pertumbuhan penjualan tahun 2020 diperkirakan sekitar 7%-9%.
Hingga kuartal III 2019 lalu, pendapatan KLBF masih didominasi segmen distribusi dan logistik berkontribusi yakni sebesar Rp 5,30 triliun. Tahun ini, kontribusi penjualan diprediksi akan merata.
"Kontribusi penjualan akan cukup merata dari divisi pharma, consumer health, nutrisi dan distribusi," kata Vidjongtius, Senin (27/1/2020).
Tahun ini, KLBF menganggarkan belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp 1 triliun untuk menyelesaikan beberapa pabrik yang berjalan di Cikarang.
Vidjongtius menjelaskan, belanja modal tersebut untuk keperluan beberapa pabrik yang akan diselesaikan yakni Pabrik Bintang Toedjoe, Sakafarma. Adapun sebagian lagi akan digunakan untuk ekspansi anak usaha KLBF yang bergerak di bidang jasa distribusi dan logistik yakni PT Enseval Putra Megatrading.
Ia menambahkan, fokus Kalbe Farma di sepanjang tahun ini adalah memperdalam pasar domestik. Salah satu caranya dengan terus berpartisipasi pada program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan rumah sakit swasta.
KLBF juga terus berupaya melebarkan distribusi ke daerah yang masih belum terkaver. Untuk penjualan ekspor, Vidjongtius menyatakan, KLBF akan terus meningkatkan pendalaman pasar terkhusus di Asean dan beberapa negara Afrika seperti Nigeria. kbc10
Menteri Basuki kejar target bantuan subsidi lebih dari 222.000 rumah tahun ini
Live streaming e-commerce dan konten rekomendasi tumbuh signifikan di 2020
Rifan Financindo Berjangka Surabaya jadi primadonanya pencari kerja
Cegah penyebaran Covid-19, BPJS Ketenagakerjaan bagikan Corona Safety Kit
Kasus Covid-19 di RI hampir sejuta, dokter Reisa ingatkan prokes