Tekan harga tiket, gebrakan pertama Irfan usai diunjuk jadi Dirut Garuda

Kamis, 23 Januari 2020 | 11:16 WIB ET
Irfan Setiaputra
Irfan Setiaputra

JAKARTA, kabarbisnis.com: Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjanjikan agar harga tiket pesawat mencapai titik harga yang wajar atau reasonable. Namun demikian, tarif itu bakal menguntungkan baik dari sisi konsumen maupun perusahaan.

"Kita harus ketemu satu titik di mana harga itu harus reasonable. Reasonable ini artinya tidak semua orang mungkin bisa naik Garuda Indonesia tapi bisa membuat perusahaan ini dapat untung, bisa mengurangi cicilan, dan berkembang karena Anda ingin melihat Garuda Indonesia ini bertahan selamanya," ujar Irfan Setiaputra di Jakarta, Rabu (22/1/2020) malam.

Irfan mengatakan bahwa masukan terkait harga tiket sudah cukup banyak. Hal tersebut juga bukan hanya perhatian individu, namun juga menjadi fokus pemerintah mengingat harga tiket yang mahal menimbulkan korban.

"Tapi kalau kemudian harganya menjadi murah maka Garuda yang akan menjadi korban. Kalau maskapai terus menerus alami kerugian apakah bisa jalan? Hal ini nanti bisa mengorbankan segala macam termasuk layanan, dan yang paling mengerikan adalah mengkompromikan keamanan dan keselamatan," katanya.

Selain itu, lanjut Irfan, kalau perusahaan tidak untung maka cuma satu caranya yakni mesti disuntik dengan dana masuk. "Kalau sudah menghadapi kondisi seperti itu saya sebagai CEO rasanya malu hati juga kalau begitu," ujar Dirut baru Garuda tersebut.

Sebelumnya pemerintah menyatakan akan terus berupaya menekan harga tiket pesawat guna mendukung sektor pariwisata yang dinilai sedikit kurang bergairah pada 2019 ini.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama mengaku terus berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan Budi Karya dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengkaji masalah tersebut dan mencari solusinya.

Meski demikian, Wishnutama mengatakan upaya menekan harga tiket pesawat bukan perkara mudah karena masalah harga tiket pesawat yang tinggi itu sangatlah kompleks karena dipengaruhi banyak faktor.

Sedangkan peneliti Indef Rizal Taufikurahman menilai bahwa harga tiket pesawat udara yang dinilai mahal oleh masyarakat karenamasih tingginya permintaan.

Menurut dia, permintaan yang tinggi itu membuat maskapai penerbangan berupaya mengambil kesempatan meraup keuntungan dengan menaikkan harga. kbc10

Bagikan artikel ini: