Gandeng perusahaan Korea, ojol Nujek hadirkan armada motor hybrid

Selasa, 21 Januari 2020 | 00:12 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Besarnya pasar angkutan daring di Tanah Air membuat sejumlah pihak kepincut untuk mencicipi bisnis ini. Kesuksesan Gojek maupun Grab menjadi pemicu semangat pemain di bisnis ini untuk mengikuti jejaknya.

Nujek (Nusantara Ojek) misalnya, hadir untuk memberikan alternatif ojek online (ojol) bagi konsumen di Tanah Air. Meski baru hadir, namun Nujek menawarkan sejumlah keunggulan dibanding ojol yang sudah ada.

Menurut CEO Nujek, Mochamad Gozali, keunggulan Nujek adalah bakal digunakannya kendaraan hybrid untuk armada yang digunakan mitra driver. Untuk program ini, pihaknya menggandeng perusahaan asal Korea, Datam Technology untuk pengembangan teknologi motor listrik. 

"Kami bersama Datam Technology berkomitmen untuk menghadirkan green energy dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, yakni dengan energi terbarukan dan mengkonversi emisi carbon menjadi bahan bakar di armada Nujek," katanya kepada wartawan di Surabaya, Senin (20/1/2020).

Menurutnya, teknologi yang digunakan adalah Carbon Reduction Mining (CRM) yang dipasang pada kendaraan mitra pengemudi. Dengan kata lain, kendaraan untuk angkutan ojol nantinya berteknologi hybrid.

Pihaknya mengklaim teknologi itu mampu menghemat penggunaan bahan bakar fosil hingga 90 persen.

Untuk tahap awal, tepatnya pada Maret 2020 mendatang Nujek bersama Datam Technology akan memasang 500 unit CRM ke kendaraan mitra driver di 5 kota di Tanah Air sebagai pilot project. 5 Kota tersebut yakni Surabaya, Pasuruan, Gorontalo, Cirebon, dan Banyumas.

Ada beberapa mekanisme dalam memberian motor hybrid kepada driver Nujek ini. "Kita akan pilih sepeda motor yang paling tua, karena motor tua menghasilkan emisi karbon paling besar. Selain itu, akan kita lihat sudah berapa lama ia bergabung dengan Nujek," jelas Gozali.

Terkait perizinan, dia menyebut saa ini pihaknya masih dalam proses perizinan ke pemerintah agar penggunaan motor hybrid (modifikasi) tersebut bisa dijalankan untuk bisnis ojol.

Di tempat yang sama, CEO Datam Technology, James Lee menyatakan, sebagai perusahaan digital eco transportation, pihaknya concern terhadap lingkungan hidup dengan menciptakan green economy. Salah satu program yang dijalankan adalah teknologi CRM yang untuk penerapan di Indonesia bekerja sama dengan Nujek.

"Kita serius investasi di bisnis ini. Sebut saja, teknologi dan part yang kami pasangkan di kendaraan setara dengan Rp 10 juta per unit," ungkapnya.

Dalam 3-4 tahun ke depan pihaknya menyiapkan investasi sekitar Rp 3 triliun untuk teknologi CRM bersama Nujek.

"Dan saat ini kami tengah menjajaki kerja sama dengan manufaktur di Indonesia untuk memproduksi motor hybrid ini, sehingga pengurangan bahan bakar fosil ini bisa secara masif dilakukan oleh masyarakat di Indonesia," ujar Lee.

Terkait pengembangan Nujek, Gozali menambahkan, saat ini pihaknya telah hadir di 15 kota di Tanah Air dan telah memiliki sekitar 100.000 downloader dengan 18.000 mitra driver.

"Hingga akhir tahun ini kami menargetkan bisa menggaet 1 juta downloader dan 100 ribu mitra driver seiring dengan kian bertambahnya kota-kota yang kita masuki," ujarnya. kbc7

Bagikan artikel ini: