Bidik Surabaya Barat, tiga anggota komunitas moge ini buka DungDung Baby Shop
SURABAYA, kabarbisnis.com: Pehobi motor gede (moge) dengan bisnis perlengkapan bayi dan anaki. Dua hal yang seakan bertolak belakang. Namun siapa sangka dua dunia yang berbeda itu bisa menyatu.
Hal ini pula yang dilakukan tiga orang anggota salah sau klub moge di Surabaya, yakni Josef Albert, Harry Soekaryono, dan Johannes Wijaya.
Mereka berkolaborasi membuka usaha toko perlengkapan bayi dan anak, DungDung Baby Shop, di kawasan Manukan Tama Surabaya.
Menurut Harry Soekaryono, sebuah komunitas tidak hanya sekedar bersenang-senang dengan sesama penghobi, tetapi dari komunitas tersebut bisa saling berbagi ide kreatif yang menghasilkan hal yang positif.
"Kami punya hobi motor besar, lalu kami bertemu, dan merasa cocok satu dengan yang lain, sehingga tidak ada salahnya untuk menjalankan bisnis patungan," katanya di sela acara soft launching DungDung baby Shop, Sabtu (12/10/2019).
Dia bilang, bisnis toko perlengkapan bayi dipilih lantaran bayi adalah simbol kelemah-lembutan dan penuh kasih sayang.
Selain itu, salah satu owner lainnya bernama Josef Albert pun sebelumnya merupakan pebisnis di bidang baby shop, yakni Kitty Babyshop yang sudah lebih dari 30 tahun berdiri.
"Karena dalam anggota moge kami ada yang jadi masternya babyshop, maka tidak ada salahnya kita belajar berbisnis bersama," imbuh Harry..
Josef Albert menambahkan, pihaknya memilih lokasi gerai perlengkapan bayi di Manukan Tama, dengan alasan kawasan Surabaya Barat memiliki potensi pasar yang sangat besar, apalagi kawasan padat penduduk tersebut selalu ramai baik pagi hingga malam.
"Potensi pasar di kawasan ini sangat besar sekali meskipun ada banyak kompetitor di sini, tapi kami yakin mampu mengambil pasar ini karena gerai kami menghadirkan konsep toko terlengkap untuk urusan bayi dan anak," jelasnya.
Meski berada di pinggiran Surabaya, menurutnya, kawasan tersebut merupakan tempat terbaik. Beda dengan di tengah kota. Pasalnya, di daerah itu dapat membuka store sampai malam, beda dengan di tengah kota.
"Kalau di pusat kota pada jam tertentu mau tidak mau harus tutup, menjelang malam sudah dipastikan minim pembeli. Berbeda dengan di sini, meski buka sampai malam, bisa dipastikan minat pembeli datang ke store masih ada," jelasnya.
Meski di kawasan tersebut sudah banyak kompetitor, namun baginya yang terpenting adalah kualitas barang dan harga. "Selain itu juga kelengkapan barang menjadi kunci utama," ujarnya.
Dikatakan Josef, berbeda dengan Kitty Babyshop di Kertajaya, gerai DungDung ini lebih menyasar segmen menengah ke bawah dengan harga produk mulai Rp10.000 - Rp1 jutaan seperti produk kereta dorong bayi.
"Dengan nama DungDung yang berarti bagus dan besar, kami berharap gerai baru ini pun mendapatkan berkat yang besar," imbuhnya.
Adapun selama soft launching ini, DungDung Baby Shop memberikan program promos gratis minyak goreng untuk pembelian minimal Rp100.000, serta diskon 10% - 30% hingga Grand Opening yang rencananya digelar di bulan ini juga. kbc7
FIFA Girang Jumlah Penonton Piala Dunia U-17 di Indonesia Lampaui Target
Perbankan Mulai Siapkan Uang Tunai Sambut Libur Nataru
Konsolidasi dan Transformasi Jadi Kunci Keberhasilan BPR dan BPRS Dalam Hadapi Tantangan
Youtuber dan Tiktoker Dinilai Bikin RI Rugi, Ini Alasannya?
BPKÂ Temukan Potensi Kerugian Negara Rp18,9 Triliun di Semester I-2023