Yuk, pahami jenis dan manfaat air minum dalam kemasan

Senin, 30 September 2019 | 15:07 WIB ET
(KB/Purna Budi N)
(KB/Purna Budi N)

SURABAYA -  Air merupakan bagian dari  zat gizi makro yang berperan penting dalam fungsi fisiologis tubuh. Kurang lebih 50-60% tubuh manusia tersusun dari air dan berbagai organ seperti ginjal, otak, dan otot mengandung 70-80% air. Mengingat peran vital air bagi tubuh, maka hidrasi atau pemenuhan kebutuhan cairan tubuh menjadi hal penting yang harus diperhatikan sebab dapat berpengaruh terhadap kesehatan, kebugaran, serta kinerja seseorang. Namun, masih kurangnya informasi mengenai berbagai jenis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan manfaatnya, memunculkan banyak kekeliruan yang berkembang di masyarakat. 

Ketua Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, Sp.GK, mengatakan, “Minum air yang cukup sangatlah penting untuk keseimbangan pengaturan proses biokimia, pengatur suhu, pelarut, pembentuk sel, pelumas sendi dan bantalan organ tubuh, media transportasi zat energi dan sisa metabolisme. Dengan demikian, air membantu tubuh menggunakan nutrisi secara lebih efektif.” 

Lebih lanjut dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, Sp.GK, mengatakan, “Dalam rekomendasi yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan di Tumpeng Gizi Seimbang, terlihat bahwa selain memenuhi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, kita juga harus memenuhi kebutuhan air dengan rekomendasi delapan gelas sehari. Hal ini diperlukan untuk mencegah dehidrasi atau ketidakseimbangan kebutuhan cairan tubuh yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan baik itu jangka pendek seperti penurunan konsentrasi, kelelahan dan sembelit maupun jangka panjang seperti gangguan ginjal (batu ginjal, penyakit ginjal kronis), infeksi saluran kemih atau pun risiko kegemukan. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan kebiasaan minum air untuk menjaga kecukupan hidrasi agar tubuh tetap sehat.”

Untuk memenuhi kebutuhan hidrasi tubuh, Air Minum Dalam Kemasaan (AMDK) menjadi salah satu pilihan masyarakat. Dengan banyaknya jenis AMDK yang dijual di pasaran saat ini, tidak banyak masyarakat yang memahami perbedaan dan manfaat pada setiap jenisnya. Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG), Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi, Sp.GK mengatakan, “AMDK merupakan produk yang diatur secara ekstensif karena mempunyai peran yang sangat penting dalam kesehatan masyarakat. Dari berbagai jenis air minum yang dipasarkan di Indonesia, hanya 4 jenis air minum dalam kemasan yang dibahas lebih lanjut dalam acara kali ini, yaitu air mineral, air demineral, air oksigen dan air alkali (pH tinggi).  Keempat jenis air minum tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda pula. Air Mineral merupakan AMDK paling mudah ditemukan di pasaran. Air mineral mengandung mineral-mineral dalam jumlah tertentu tanpa menambahkan mineral, sesuai dengan yang diatur dalam SNI yang berlaku. Dalam air mineral terdapat kandungan natrium, kalsium, zinc, florida, magnesium, kalium, dan silica yang dibutuhkan oleh tubuh, beberapa manfaat mineral yaitu Natrium menjaga keseimbangan cairan & elektrolit, Magnesium untuk menjaga sistem kardiovaskuler, Kalsium menjaga kesehatan tulang, Kalium untuk sistem saraf dan otot, Zinc untuk pembentukan sel dan enzim, Florida mencegah karies gigi, Silica membantu memperkokoh jaringan.

Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi, Sp.GK menambahkan, “Selain manfaat dari tercukupinya kebutuhan hidrasi, untuk jenis air demineral, air dengan pH tinggi, maupun air dengan tambahan kandungan oksigen, masih memerlukan dukungan kajian ilmiah lebih lanjut untuk mengetahui bahwa jenis-jenis air tersebut dapat memberikan manfaat kesehatan lain. Saat ini belum ada bukti klinis/ilmiah atau publikasi klinis/ilmiah jenis tipe air tertentu untuk manfaat kesehatan. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), mengonsumsi air yang tidak mengandung mineral dapat meningkatkan risiko osteoporosis, hipertensi, serangan jantung, dan hipotiroid. Penting diingat bahwa dalam memilih air minum untuk memenuhi hidrasi sehat, mengonsumsi air mineral biasa saja sangat bermanfaat untuk mendukung upaya menjaga kesehatan tubuh”

Air minum kemasan yang layak dikonsumsi memiliki kemasan atau botol yang bersih, label dan tanggal kedaluwarsa yang jelas, serta kode produksi yang sama pada bagian tutup dan botolnya. “Setelah itu, pastikan air dalam kemasan berkualitas baik, dengan tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa sebelum diminum. Dan pastinya tidak mengandung bahan berbahaya,” tambah Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi, Sp.GK.

Pada kesempatan yang sama, Hydration Science Director PT. Tirta Investama (Danone-AQUA), dr. Tria Rosemiarti  turut menjelaskan bahwa Danone-AQUA terus berkomitmen dengan berbagai pihak seperti IHWG dan Universitas Indonesia, serta beberapa universitas lain di Indonesia untuk terus memberikan edukasi dalam membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebiasaan minum air yang sehat di Indonesia.

Lebih lanjut dr. Tria Rosemiarti  mengatakan, “Sebagai merek kelahiran Indonesia, selama lebih dari 46 tahun Danone-AQUA selalu berusaha memberikan kebaikan air kepada masyarakat dengan menyediakan hidrasi sehat sekaligus memelihara keberlangsungan alam. Danone-AQUA memiliki misi untuk memberikan kesehatan kepada sebanyak mungkin orang. Misi ini sejalan dengan visi Danone, “One Planet One Health”, di mana kami percaya bahwa kesehatan masyarakat ditentukan oleh gaya hidup dan lingkungan yang juga sehat. “ 

Danone-AQUA menjaga keaslian air seperti di sumbernya dengan menggunakan sistem terintegrasi yang dilakukan secara otomatis sehingga membuat produk AQUA lebih higienis dan terjaga kualitasnya sesuai dengan standar keamanan pangan dan regulasi yang berlaku di Indonesia. “Dalam memproduksi air mineral, Danone-AQUA selalu berkomitmen untuk menjaga kemurnian produk mulai dari sumber mata air, proses produksi, hingga kontrol kualitas di pasar. Danone-Aqua juga mengajak masyarakat untuk jeli dalam memilih jenis AMDK yang sesuai dengan manfaat yang diharapkan. AMDK yang berkualitas dapat menjadi pilihan untuk mendukung hidrasi sehat dan aktivitas sehari-hari,” tutup dr. Tria Rosemiarti. kbc9

Bagikan artikel ini: