Rumah Zakat hadirkan SD Juara Surabaya, biaya terjangkau namun berkualitas

Kamis, 4 April 2019 | 20:50 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Rumah Zakat secara resmi meluncurkan Sekolah Juara yang merupakan program Rumah Zakat dalam membangun sekolah untuk memberikan pendidikan murah dan berkualitas bagi masyarakat yang membutuhkan.

Kepala Cabang Rumah Zakat Surabaya: Aditya Evan melalui keterangan tertulis, Kamis (4/4/2019) mengatakan, aktivitas di Sekolah Juara dirancang sesuai dengan standar pemerintah dan pendekatan pembelajaran dengan konsep 'multiple intelligences', sehingga memungkinkan para siswa untuk menggali beragam potensi agar menjadi insan mandiri dengan mental juara yang menjadi pondasi 'long life motivation'. Di Surabaya hadir dengan tingkat SD yang berada tepatnya di Tambak Medokan Ayu XIII No. 7 Rungkut, Surabaya.

Dipaparkannya, SD Juara Surabaya berdiri sejak tahun 2009 dengan konsep gratis berkualitas untuk Yatim/Piatu dan Dhuafa. Berawal di Jalan Ir. Soekarno-Hatta tepatnya di sebelah barat jembatan Kedung Baruk dengan status Gedung sewa dan siap beli. Ketika mendekati pelunasan pihak pemilik tanah membatalkan secara sepihak dan segera mencari pengganti. Sebab itu, Rumah Zakat pindah di Gedung Yayasan Al Kamil.

Kurang lebih 5 tahun kemudian Rumah Zakat sempat kena teguran dari Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Surabaya untuk mempunyai Gedung yang baru sebagai syarat utama legalitas sekolah. Karena teguran itulah, siswa-siswi SD Juara diselamatkan merger sekolah dengan SDI Darussalam. 

Dan kini Rumah Zakat telah memiliki Gedung milik sendiri dan legalitas dari Dinas Pendidikan sejak bulan Juli 2018. Dengan Penerimaan Peserta Didik Baru sejumlah 15 siswa sebagian besar tidak jauh dari lokasi Gedung. Dengan menggunakan Metode kurikulum  Dinas dan Kurikulum khas Sekolah Juara yaitu Tilawah Tahfidz Quran dan Core Value JUARA (Jujur, Ulet, Aktif, Religius dan Amanah). 

"Program Unggulan SD Juara Surabaya diantaranya, Tahfidz (siswa hafal minimal 2 Juz setelah lulus), Tahsin (target kelas 3 siswa bisa membaca Al Qur’an dengan baik dan benar), Pembinaan Karakter, Parenting Bulanan, Outbond, Field Trip dan Pembiasaan ibadah keseharian. Yaitu Sholat Berjamaah tepat waktu, Sholat Dhuha dan Asmaul Husna," jelas Aditya Evan.

Suradin, S. Si selaku Kepala Sekolah SD Juara Surabaya menuturkan, untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) awalnya berkomitmen untuk sekolah gratis berkualitas, namun karena banyaknya permintaan dari orangtua yang sudah melihat track recordnya SD Juara Surabaya, akhirnya diberlakukan berbayar namun biaya pendidikannya masih jauh di bawah SDIT yang ada di Surabaya.

"Dengan porsi 80% untuk berbayar dan 20% beasiswa gratis dengan target 30 anak setiap tahunnya," ungkapnya.

Nur Fadilah, salah satu orang tua murid mengatakan, biaya pendidikan di sekolah Islam saat ini sudah mencapai puluhan juta rupiah, sehingga tak mungkin bagi masyarakat kecil bisa menjangkaunya.

"Karena kita sadar akan pentingnya penanaman Pendidikan Islam dan pembiasaan ibadah keseharian sejak kecil, maka saya senang dengan hadirnya SD Juara Surabaya ini, karena saya tidak khawatir lagi tentang pembiasaan-pembiasaan kesehariannya, di rumah kita arahkan dengan benar. Dan pastinya biaya pendidikannya lebih terjangkau, jarak rumah dengan sekolah juga tidak terlalu jauh," ucapnya. kbc10

Bagikan artikel ini: