Minat orang kaya Jatim beli apartemen di Australia tinggi, ini alasannya

Selasa, 2 April 2019 | 21:24 WIB ET
Vice Project Sales Director Crown Group Jefry Irawan.
Vice Project Sales Director Crown Group Jefry Irawan.

SURABAYA, kabarbisnis.com: Indonesia menjadi pasar yang potensial bagi pengembang besar yang selama ini banyak membangun proyek prestisius di Australia, khususnya di Sydney, Crown Group. Maklum, selama ini Indonesia menjadi bidikan kedua setiap dibuka penjualan produk Crown Group setelah China.

Ada dua kota yang dikenal masyarakatnya gemar belanja properti di dalam maupun di luar negeri, yakni Jakarta dan Surabaya. Tak heran jika sejumlah pengembang dari luar negeri mulai gencar melakukan pameran dan penetrasi pasar untuk produknya di dua kota itu.

Vice Project Sales Director Crown Group Jefry Irawan mengatakan, selama ini pasar Indonesia khususnya Surabaya belum tergarap secara maksimal. Pasalnya, Crown Group sebelumnya rata-rata hanya memiliki satu proyek baru setiap tahunnya. Namun dalam belakangan perusahaan ini gencar meluncurkan produk baru bahkan hingga 4 proyek sekaligus dalam satu tahun, baik di Sydney maupun di luar Sydney.

"Oleh karena itu Pak Iwan (CEO Crown Group Iwan Sunito, red) menugaskan saya untuk memperkuat pasarnya di Jawa Timur, karena memang potensinya cukup besar. Buktinya beberapa waktu lalu saat dilakukan penjualan proyek Mastery by Crown Group, beberapa unit terbeli oleh orang Surabaya," jelasnya kepada wartawan di Surabaya, Selasa (2/4/2019).

Dengan kenyataan seperti itu, Crown Group melihat pasar Surabaya dan Jawa Timur harus lebih diperkuat. Bukan saja sekadar pameran atau melakukan gathering dengan calon pembeli potensial seperti yang selama ini dilakukan, namun lebih gencar lagi dengan menggandeng sejumlah agent properti.

"Kita mulai aktif menjalin hubungan dengan agent properti di sini. Karena mereka yang memiliki portofolio terkait pembeli potensial yang disesuaikan dengan produk yang ditawarkan. Tak hanya itu, kita mulai membidik kota-kota kedua seperti Malang, Kediri, Jember, Mojokerto, Banyuwangi, dan sebagainya," ujar Jefry.

Dipaparkannya, sejatinya cukup banyak masyarakat di Jatim yang berminat membeli properti di luar negeri. Hanya saja selama ini mereka ragu dan belum faham akan cara dan aturan kepemilikan asing serta keuntungan yang didapat jika membeli properti di luar negeri.

"Beragam tujuan mereka beli, mulai investor yang memang untuk mendapatkan keuntungan sewa atau ditahan untuk dijual kembali, ada yang beli untuk ditempati di masa tua, atau membeli properti untuk anaknya yang sekolah atau kuliah di sana," jelasnya.

Jefry menambahkan, mereka yang memiliki minat tinggi untuk membeli masih mencari-cari informasi secara terperinci. "Harus diakui, orang-orang Surabaya sangat jeli dan teliti. Mereka ingin mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang properti yang akan dibeli," ucapnya.

Namun demikian, ketika mereka sudah mendapatkan informasi yang cukup dan yakin terhadap reputasi pengembang serta kualitas produk, properti dengan dimensi terluas pun akan mereka beli.

Oleh karena itu, sebagai orang yang membawa nama besar Crown Group, jefry mengaku harus pintar-pintar dalam memberikan pemahaman dan edukasi ke masyarakat akan kondisi produk, harga, hingga kemudahan dan manfaat jika membeli properti di Australia.

"Yang membedakan, jika orang Australia itu membeli properti karena kebutuhan, kalau orang Indonesia merupakan opsi. Apalagi selama beberapa negara juga banyak menggelar pameran properti di Indonesia, seperti Singapura, Malaysia, dan lainnya. Makanya kita musti kerucutkan pengennya negara mana, tujuannya untuk apa, jenis properti yang diinginkan yang premium atau apa," ulasnya.

Hanya saja, salah satu tantangan yang dihadapinya, yakni bahwa orang Indonesia masih menjadikan harga sebagai bahan pertimbangan. Padahal, produk yang sama di lokasi tak berjauhan, harga bisa berbeda, karena harus melihat kualitas dan tema proyek yang dibangun.

"Kalau Crown Group selalu ada tema di setiap proyek yang dibangun, dan selalu menjadi ikon di daerahnya. Ini yang membuat harganya sedikit lebih mahal. Namun tentu saja ini berpengaruh terhadap permintaan sewa atau sekundernya yang cukup tinggi," papar Jefry.

Hal lain yang dia selalu jelaskan ke konsumen di Indonesia, adalah bahwa aturan kepemilikan asing untuk properi di Australia tidak terbatas alias seumur hidup dan bisa diwariskan. Ini beda dengan negara lain ermasuk Indonesia yang masih dibatasi.

"Tak hanya itu pemerintah Australia sangat terbuka dan memberi kemudahan bagi pembeli asing, misalnya besaran suku bunga kredit apartemen, yang rata-rata di kisaran 4,2 sampai 4,8 persen per tahun. Sangat rendah, dan pembayaran uang muka untuk properti bukan dibayarkan ke pengembang, tapi ke perbankan milik pemerintah yang khusus menangani hal itu. Jadi sangat aman," jelas Jefry.

Bagaimana dengan keuntungan bagi investor, dia menuturkan jika konsumen membeli dengan skema kredit, justru semakin diuntungkan. Ilustrasinya dengan suku bunga 4,5 persen, cicilan 806 dollar Australia atau setara Rp 8,6 juta per minggu.

"Dengan pasar sewa sekitar 950 dollar Australia atau Rp 11 juta per minggu, konsumen masih mendapatkan keuntungan Rp 2,4 juta per minggu," jelas Jefry.

Tak hanya itu, jika pemilik ingin melepas atau menjual kembali propertinya, tak usah khawatir jika tidak laku. Pasalnya, di Australia, jumlah mereka yang mencari properti jauh lebih besar dibanding dengan pasokan. 

Tak hanya untuk penjualan proyek Crown Group di Australia, penetrasi pasar yang dilakukannya juga untuk mempersiapkan saat penjualan proyek pertama Crown Group di Indonesia, tepatnya di kawasan Ancol, Jakarta mulai dibuka.

"Kami bersyukur bahwa respon agent properti cukup bagus bahkan mereka sangat excited dengan produk Crown Group karena akan bisa menambah protofolio bagi perusahaannya. Oleh karena kita kita aktif menggelar gathering dengan agent maupun calon konsumen, dan akan ada pameran di Surabaya pada Juni mendatang," ujar Jefry.

Sekadar diketahui, setelah sukses dengan proyek ikonik di Sydney, yaitu Eastlakes Live!, Mastery by Crown Group di kawasan Waterloo, Crown Group tengah menyiapkan diri menjadi pemain global di pasar properti dunia, dengan ekspansi di empat lokasi yang terletak di 3 negara berbeda, yaitu Melbourne dan Brisbane di Australia, Los Angeles di Amerika Serikat dan Jakarta, Indonesia. Total investasi untuk 4 proyek prestisius tersebut mencapai Rp 50 triliun. kbc7

Bagikan artikel ini: