Komitmen tangani kasus penyakit jantung anak, RS Siti Khodijah Sepanjang investasi Rp 10 miliar
SIDOARJO, kabarbisnis.com: Pelayanan di Rumah Sakit (RS) Siti Khodijah Sepanjang Sidoarjo terus dibenahi. Guna membantu masyarakat dalam menangani kasus penyakit jantung, utamanya pada anak, maka RS yang berdiri sejak 1967 ini melakukan investasi pembelian alat Kateterisasi senilai Rp 10 miliar hingga Rp 12 miliar.
Direktur RS Siti Khodijah Sepanjang Sidoarjo Mochamad Hamdan kepada wartawan mengatakan bahwa alat tersebut berguna untuk melakukan diagnosa sekaligus tindakan pemasangan kateter bagi tiga kriteria penderita jantung, yaitu jantung dewasa, jantung anak dan jantung otak.
“Hari ini sudah mulai dioperasikan. Kalau di Rumah Sakit Daerah, semuanya sudah punya alat untuk tindakan penyakit jantung dewasa terapi yang untuk anak tidak banyak. Di Surabaya, hanya ada di RSUD dr Soetomo dan RSUA serta RS Mitra Satelit. Padahal untuk penanganan jantung, jarak tempuh menjadi sangat penting agar pasien bisa mendapatkan perawatan selama golden periode yang hanya 8 jam sejak mulai terserang,” ujar Hamdan saat “Launching Pembukaan Layanan Baru Kateterisasi Jantung” di Sidoarjo, Selasa (2/4/2019).
Langkah ink diharapkan bisa membantu menyelamatkan penderita jantung lebih banyak lagi. Karena dengan mulai beroperasinya layanan ini, maka masyarakat sekitar Sidoarjo, Mojokerto hingga Jombang dan Pasuruan bisa melakukan pengobatan jantung dewasa, jantung anak dan jantung otak di sini.
“Karena banyak penderita yang datang terlambat. Dari sekitar 100 pasien hingga 150 pasien yang datang ke Poli Jantung di sini, yang belum tiga jam tidak sampai 10 persen. Bahkan 50 persen dari mereka baru dibawa setelah sehari terkena serangan. Hal ini disebabkan ketidaktahuan masyarakat tentang gejala serangan jantung. Bahkan ada dari mereka yang datang ke RS hanya coba-coba saja,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Owner RS Siti Khodijah Sepanjang Abdullah Smith mengatakan bahwa pembangunan RS ini berawal dari keinginan masyarakat. Untuk itulah pihak RS trus melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat sekitar untuk mengetahui layanan kesehatan jenis apa yang dibutuhkan masyarakat.
“Secara periodik kami selalu mengundang tokoh masyarakat untuk melakukan dialog. Dari merekalah kemudian kami melakukan pembenahan dan penambahan layanan. Walaupun secara hitungan bisnis, ini tidak masuk karena investasinya sangat besar. Kalau alat untuk tindakan jantung dewasa hanya sekitar Rp 6 miliar maka alat yang kami beli ini nilainya mencapai sekitar Rp 10 miliar hingga Rp 12 miliar karena berguna untuk penanganan tiga kriteria penyakit jantung, jantung dewasa, jantung anak dan jantung otak atau stroke,” ungkapnya.
Sementara itu, Dr dr. Mahrus Abdurrahman Sp A (K) Jantung Anak mengatakan bahwa kasus jantung anak saat ini semakin banyak. Dari 100 persen pasien yang datang, 2 persen hingga 3 persennya masuk kategori jantung anak.
“Penyebab kasus jantung anak ini beragam, ada yang karena faktor ibu, misalnya ibunya penderita diabetes,penderita hipertensi atau penderita infeksi. Ada juga karena faktor lingkungan, misal karena pengaruh obat, bahan kimia, polusi, bahan makanan atau lainnya,” terangnya.
Selain itu, penyakit jantung anak juga ada yang disebabkan karena faktor genetik. Jika salah satu anggota keluarganya menderita jantung, maka 3 persen hingga 5 persen terindikasi menderita penyakit jantung bawaan. Untuk itu harus dilakukan screening.
“Melalui tindakan dengan menggunakan alat ini, kami berharap 95 persen tertolong atau berhasil. Artinya, dari 100 pasien yang direncanakan, tingkat keberhasilan pemasangan kateter mencapai 95 pasien, sisanya 5 persen gagal. Gagal ini dalam artian tidak bisa dipasang, ada yang karena lobang terlalu lebar atau pemasangan alat ternyata mengganggu struktur lain sehingga tidak bisa dipasang,” pungkasnya. kbc6
Bersama Pemkot Surabaya, Lapis Kukus Pahlawan Komitmen Dukung Pengembangan UMKM
Duh! Kecepatan Internet RI Urutan 98 Dunia, Kalah dari Kamboja
Capres Boleh Posting Konten di TikTok, tapi Jangan Cari Sumbangan
Erick Thohir Beri Sinyal Pemerintah Bakal Pungut Pajak Bioskop
Melebihi Kewajiban, 1.990,79 Hektare Lahan Kompensasi PT BSI Tuntas Diserahkan ke Pemerintah