Ada Pemilu, MPM hanya proyeksi penjualan motor Honda di Jatim tumbuh 3% di 2019

Jum'at, 25 Januari 2019 | 23:36 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Pesta demokrasi yang akan dihelat di Tanah Air pada tahun ini, yakni pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) secara bersamaan membuat para pelaku bisnis tak berani mematok target pertumbuhan kinerja tinggi sepanjang tahun 2019.

Salah satunya adalah pelaku bisnis sepeda motor, yang berasumsi jika pesta demokrasi akan mempengaruhi daya beli masyarakat, selain juga faktor eksternal lain.

Presiden Direktur PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM) selaku diler sepeda motor Honda di wilayah Jawa Timur dan NTT, Suwito mengatakan, pihaknya mematok target penjualan yang konservatif di tahun ini, yakni hanya akan tumbuh 2-3 persen dibanding pencapaian tahun 2018.

"Semua wait and see dengan digelarnya Pemilu karena akan menunggu hasilnya. Ini membuat daya beli masyarakat juga akan melandai. Selain itu banyak faktor eksternal lainnya yang akan mempengaruhi pasar sepeda motor nasional," katanya kepada wartawan di Surabaya, Jumat (25/1/2019).

Faktor eksternal lain, lanjut Suwito, diantaranya bayang-bayang akan kenaikan suku bunga pembiayaan, bahkan perang dagang antara China dan Amerika Serikat dikatakannya sedikit banyak juga ikut mempengaruhi ekonomi nasional.

"Namun kita berharap Pemilu akan berjalan lancar dan tak ada gejolak. Sehingga ekonomi akan tetap tumbuh posiif," ujarnya.

Namun demikian, ada opportunity yang diharapkan bisa menumbuhkan kinerja penjualan motor, diantaranya cuaca yang membaik sehingga juga ikut mempengaruhi hasil produksi pertanian.

Asal tahu saja, di Jatim sendiri populasi masyarakat yang berpenghasilan dari pertanian, peternakan dan perikanan sekitar 40 persen. Jadi ketika hasil panen mereka bagus, otomatis akan mengangkat daya beli konsumen.

Untuk meningkatkan penjualan motor tahun ini, lanjut Suwito, MPM akan menyiapkan sejumlah strategi. Di antaranya seperti menyiapkan varian produk baru sesuai perkembangan dan permintaan pasar saat ini.

"Kami juga akan banyak menggandeng komunitas-komunitas motor agar semakin dekat dengan konsumen," katanya.

Dia menambahkan, pemberian gimmick atau program promosi seperti memberikan hadiah langsung kepada pembeli juga menjadi salah satu senjata untuk mendongkrak penjualan tahun ini.

Sementara itu sepanjang tahun 2018, MPM mencatat, penjualan sepeda motor sebanyak 925.000 unit. Jumlah tersebut meningkat 11,1% dibandingkan penjualan 2017 lantaran kondisi cuaca sangat baik dan berpengaruh terhadap sektor pertanian, peternakan dan perikanan.

"Kamis bersyukur kenaikan penjualan ini melebihi pasar yang tumbuh 10,9 persen di 2018. Ini merupakan rekor karena sejak empat tahun terakhir pasar motor di Jatim mengalami penurunan," jelas Suwito.

Dari total penjualan motor 2018, kendaraan tipe matik telah berperan mencapai 89%, disusul motor sport 7% dan motor bebek 4%. Suwito mengatakan pasar motor matik semakin kuat dan semakin diminati pasar saat ini karena lebih praktis.

"Bahkan masyarakat Jatim saat ini cenderung menyukai sepeda motor matik dengan bodi besar seperti PCX. Banyak pengguna motor sport beralih ke PCX karena lebih praktis, sampai penjualan PCX kita tembus 3.000 unit/bulan," imbuhnya.

Adapun dengan peningkatan penjualan motor Honda pada tahun lalu pun telah mampu mendorong market share dari 87,7% pada 2017, menjadi 87,9% pada 2018. kbc7

Bagikan artikel ini: