Penguatan dolar AS belum bikin eksportir kopi RI happy

Senin, 3 September 2018 | 08:35 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tak lantas menguntungkan eksportir meski volume ekspor meningkat. 

Ketua Kompartemen Industri Hilir Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Moelyono Soesilo mengatakan, hal ini disebabkan harga kopi di pasar global menunjukkan penurunan dalam beberapa waktu terakhir.

"Harga menurun dalam 2 -3 minggu terakhir. Harga kopi robusta sempat menyentuh 1.500 dollar AS per ton, padahal di awal Agustus harga masih sekitar 1.700 dollar AS per ton, dan di awal tahun masih sekitar 1.800 dollar AS per ton," ujar Moelyono, Minggu (2/9/2018).

Menurunnya harga kopi ini, menurut Moelyono, justru akan memberatkan petani. Pasalnya, harga perlahan-lahan akan turut menurun.

Menurutnya, harga kopi dalam negeri di tingkat eksportir tahun ini berkisar Rp 24.000 per kilogram, sementara tahun lalu harganya bisa mencapai Rp 28.000 per kilogram.

Moelyono memperkirakan, produksi kopi akan mencapai 660.000 - 690.000 ton hingga akhir tahun. Ekspor kopi pun akan mencapai 420.000 ton, di mana sebagian besar adalah ekspor kopi robusta. kbc10

Bagikan artikel ini: