Semester I/2018, CIMB Niaga sabet laba bersih Rp1,8 triliun

Senin, 27 Agustus 2018 | 07:22 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Bank CIMB Niaga Tbk berhasil mencetak laba bersih konsolidasi sebesar Rp1,8 triliun pada semester I/2018 atau naik sebesar 28,1% year-on-year (Y-o-Y). Angka itu berarti menghasilkan earnings per share (laba per saham) Rp70,54.

Pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh pendapatan non bunga atau Non-Interest Income sebesar 32,6% menjadi Rp1,9 triliun serta penurunan pada biaya pencadangan sebesar 27,1% Y-o-Y. Rasio Loan Loss Coverage CIMB Niaga berada di level yang aman sebesar 106,83%.

Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan, kinerja semester I-2018 terus menunjukkan hasil yang menggembirakan. "Pendapatan operasional meningkat 1,5% Y-o-Y, dikontribusikan oleh pendapatan non-bunga yang naik 32,6% Y-o-Y. CIMB Niaga juga berhasil menekan biaya operasional yang hanya tumbuh 3,4% Y-o-Y. Perbaikan kondisi perekonomian secara umum berkontribusi positif terhadap penurunan biaya pencadangan sebesar 27,1% Y-o-Y sehingga mampu meningkatkan laba bersih perseroan sebesar 28,1% Y-o-Y menjadi Rp1,8 triliun. CIMB Niaga akan melanjutkan pertumbuhan melalui penerapan prinsip kehati-hatian dengan mengutamakan kualitas kredit yang baik sebagai prioritas," ujar Tigor.

Dengan total aset mencapai Rp260,1 triliun per 30 Juni 2018, naik sebesar 7,6% Y-o-Y, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset. 

Jumlah kredit bruto yang disalurkan tumbuh 3,0% Y-o-Y mencapai Rp185,7 triliun per 30 Juni 2018. Dari total penyaluran kredit tersebut, kredit Konsumer tercatat sebesar Rp47,9 triliun (26%), dan kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (“UMKM”) mencapai Rp35,8 triliun (19%). Wholesale banking menyumbang proporsi terbesar dari kredit yang disalurkan, dengan kredit Korporasi sebesar Rp70,0 triliun (38%), dan kredit Komersial sebesar Rp32,0 triliun (17%).

“Strategi yang kami ambil untuk fokus pada kredit pemilikan rumah maupun segmen UKM terus menampakkan hasil, dengan angka pertumbuhan masing-masing 8,9% dan 6,2% Y-o-Y, sementara kredit Korporasi tumbuh 8,8% Y-o-Y,” Tigor menambahkan.

Sementara itu, total penghimpunan dana pihak ketiga (“DPK”) tercatat sebesar Rp190,3 triliun per 30 Juni 2018, didorong oleh pertumbuhan CASA sebesar 12,8% Y-o-Y.

CIMB Niaga terus berinovasi melalui pengembangan produk-produk berbasis digital guna memperluas jaringan layanan nasabah serta melengkapi layanan yang diberikan melalui kantor cabang. Per 30 Juni 2018, 93,5% dari total transaksi nasabah telah dilakukan melalui layanan digital banking seperti CIMB Clicks, Go Mobile, ATM, dan Rekening Ponsel. 

Di segmen perbankan Syariah, total pembiayaan Unit Usaha Syariah CIMB Niaga mencapai Rp21,3 triliun (+56,4% Y-o-Y) dengan DPK sebesar Rp19,7 triliun (+59,6% Y-o-Y) per 30 Juni 2018. Bisnis Syariah terus meraih hasil yang positif dengan kontribusi sebesar 11,4% terhadap total pembiayaan CIMB Niaga, meningkat dari 7,5% pada tahun sebelumnya dan 10,4% terhadap total simpanan, meningkat dari 7,1% pada tahun sebelumnya.

Capital Adequacy Ratio CIMB Niaga tercatat sebesar 18,57% per 30 Juni 2018, meningkat 14 bps Y-o-Y. CIMB Niaga menjadi bank pertama yang naik kelas ke Bank Umum Kegiatan Usaha (“BUKU”) 4, yang merupakan kategori bank tertinggi dari sisi modal inti (Tier-1) berdasarkan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). kbc2

Bagikan artikel ini: