Jumlah orang Indonesia yang pelesiran naik kapal pesiar melonjak tajam

Sabtu, 11 Agustus 2018 | 10:55 WIB ET
(istimewa)
(istimewa)

SURABAYA, kabarbisnis.com: Perusahaan pesiar premium internasional terbesar di dunia, Princess Cruises, makin optimistis perjalanan wisata dengan kapal pesiar semakin diminati wisatawan asal Indonesia. 

Direktur Asia Tenggara Princess Cruises, Farriek Tawfik, mengatakan, jumlah orang Indonesia berlayar pada tahun 2017 adalah 46.700 wisatawan, meningkat cukup tajam, yaitu sebesar 40,2% dibanding 33.200 wisatawan pada 2016. "Wisatawan dari Indonesia hanya 1,2% dibandingkan 4 juta wisatawan Asia yang berlayar di tahun 2017, oleh karena itu potensi pasar Indonesia masih sangatlah besar,” ungkap Farriek Tawfik dalam siaran pers.

Princess Cruises memiliki posisi strategis guna memenuhi peningkatan permintaan di antara penumpang Indonesia yang memilih wisata pesiar mewah ke destinasi seperti Alaska dan Eropa. Menanggapi tren ini, Princess Cruises meluncurkan jajaran portfolio pelayaran global di Indonesia minggu ini untuk perjalanan periode 2018/2019 ke Alaska, Kawasan Mediterania, Kepulauan Britania, serta Asia Tenggara.

“Princess Cruises berada dalam posisi untuk menjawab dan memenuhi peningkatan permintaan liburan wisata pesiar, dengan menawarkan pengalaman menyeluruh ke 360 destinasi di seluruh dunia, fasilitas kelas dunia, serta kenyamanan di kapal pesiar bagi semakin banyak orang Indonesia yang mencari pengalaman wisata layar ultra-mewah dengan kenangan seumur hidup,” tambah Tawfik.

Berdasarkan data Cruises Line International Association, rata-rata usia wisatawan pesiar Indonesia adalah 42 tahun, sedangkan usia rata-rata di India adalah 37 tahun (termuda), serta usia rata-rata di Jepang yaitu 57 tahun (tertua). Sebanyak 28% wisatawan pesiar Indonesia berusia antara 20-39 tahun, hal ini menandai meningkatnya jumlah wisatawan Milenial yang memilih wisata pesiar.

Rata-rata masyarakat Indonesia berlayar selama empat hari. Sekitar 57% wisatawan Indonesia berlayar selama 4 hingga 6 hari, dan 30% memilih berlayar selama 3 hari. Sisanya, 13% wisatawan memilih 7 hingga 13 hari perjalanan kapal pesiar.

"Hampir 70% wisatawan Indonesia memilih rute di dalam kawasan Asia. Untuk kapal pesiar jalur panjang, Alaska/Amerika menjadi destinasi terpopuler di kalangan wisatawan Indonesia, kemudian diikuti oleh destinasi seperti Eropa dan Mediterania, menunjukkan meningkatnya keinginan masyarakat Indonesia dalam mengunjungi destinasi populer dunia," ujarnya.

Dia menambahkan, pelabuhan di Indonesia menantikan pertumbuhan dua kali lipat angka kapal pesiar berlabuh tahun ini, dibandingkan tahun 2017. Menempati peringkat ketujuh negara di Asia yang paling banyak dikunjungi kapal pesiar, 372 kapal pesiar dari semua perusahaan wisata pesiar sedang dan akan mengunjungi pelabuhan Indonesia pada tahun ini, yang berarti menunjukkan pertumbuhan sebesar 100% dari angka 187 di tahun 2017. 

"Bali adalah destinasi dengan angka kunjungan pesiar tertinggi, yaitu sebanyak 82 kunjungan di tahun 2018, kemudian Kepulauan Gili (43 kunjungan), Pulau Komodo (40 kunjungan), Semarang (23 kunjungan), dan Surabaya (20 kunjungan)," ujar Farriek Tawfik. kbc1

Bagikan artikel ini: