Karena olahraga, wisman beri devisa RI US$250 juta per tahun

Senin, 16 Juli 2018 | 16:39 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Momen olahraga ternyata juga membawa dampak signifikan terhadap masuknya wisatawan mancanegara ke Indonesia. Bahkan, tercatat lebih dari 250 ribu wisatawan mancanegara datang ke Indonesia dari wisata olahraga. Mereka mampu mendatangkan devisa sekitar USD250 juta per tahun, dan dari jumlah tersebut di antaranya golf.

 

"Golf adalah bagian dari wisata olahraga yang cukup efektif menarik wisatawan mancanegara, pertumbuhannya mencapai 10 persen per tahun," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, Minggu (15/7/2018).

 

Hal itu disampaikan Menpar Arief Yahya usai membuka Wonderful Indonesia Golf Tournament (WIGT) 2018 di Royale Jakarta Golf Club, Halim Perdanakusuma, Jakarta. Turnamen golf kerja sama Ikatan Alumni ITB class 80 (IA-ITB 80) dan Kementerian Pariwisata ini dibuka dengan penampilan pertunjukan tari gandrung.

Menurut Arief Yahya, rata-rata orang berwisata 65 persen karena aspek budaya, 35 persen karena aspek keindahan alam dan lima persen hasil manmade termasuk wisata olahraga. Berdasarkan data tahun 2017, jumlah kunjungan wisatawan mancenegara (wisman) ke Indonesia mencapai 14,04 juta.

"Tahun ini kita targetkan pertumbuhannya mencapai 22 persen yakni menjadi 20 juta kunjungan, itu adalah peningkatan yang signifikan," kata Arief.

Ketua penyelenggara WIGT 2018 Bagus T Kartika mengatakan penyelenggaraan turnamen golf ini juga memadukan wisata olah raga dengan wisata budaya karena menampilkan tari gandrung sebagai pembuka acara.

"Tari gandrung adalah tari budaya khas Banyuwangi. Ini merupakan kali pertama ada event golf dibuka dengan pertunjukan seni budaya tradisional," kata Bagus.

Ketua Ikatan Alumni ITB class 80 (IA-ITB 80) Adji Rukmantara, dalam kesempatan yang sama menambahkan, turnamen golf ini juga merupaka kegiatan amal. Dana yang terkumpul dari ajang turnamen golf ini nantinya digunakan untuk berbagai kegiatan sosial.

"Satu di antaranya adalah kegiatan sosial yang berhubungan dengan industri pariwisata," terang Adji. kbc10

Bagikan artikel ini: