Koordinasi lintas institusi, Pelindo III perketat pengamanan pelabuhan

Senin, 14 Mei 2018 | 15:56 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Pengamanan pelabuhan laut sebagai salah satu obyek vital nasional ditingkatkan seiring dengan kewaspadaan terhadap potensi gangguan keamanan. Seperti di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Pelindo III sebagai BUMN operator pelabuhan tersebut meningkatkan koordinasi dengan satuan TNI-Polri.

"Selain bantuan pengamanan dari TNI-Polri, setidaknya ada tiga gugus tugas dari Pelindo III yang menyiagakan pengamanan, yakni dari unsur PFSO (Port Facility Security Officer), QHSSE (quality, health, safety, security and the environment), dan juga Shiftman on Duty," kata Corporate Secretary Pelindo III Faruq Hidayat.

Ia memaparkan, bahwa masing-masing gugus tugas akan fokus pada bidang yang berbeda. PFSO untuk pengamanan fasilitas pelabuhan secara umum. QHSSE untuk kontrol keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan.

"Juga Shiftman on Duty untuk memastikan kinerja operasional bongkar muat tetap berjalan sesuai standar yang ditetapkan. Sehingga kegiatan bisnis tetap berjalan lancar, karena Pelindo III tetap fokus bertugas menjaga efisiensi logistik," tegasnya.

Faruq Hidayat melanjutkan, Pelabuhan Tanjung Perak yang memegang peranan penting dalam rantai pasok karena berperan sebagai pelabuhan hub utama distribusi logistik ke kawasan timur Nusantara. Apalagi jelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri biasanya terjadi eskalasi peningkatan arus barang.

"Karena kebutuhan konsumsi masyarakat meningkat, pelabuhan yang menjadi simpul besar dari kegiatan distribusi harus lancar. Sehingga masyarakat tidak dirugikan dengan kelangkaan atau pun keterlambatan pasokan," jelasnya lagi.

VP Corporate Communication Pelindo III Lia Indi Agustiana mengungkapkan, bahwa tak hanya di Surabaya, seluruh pelabuhan yang dikelola Pelindo III di tujuh provinsi juga mengetatkan pengamanan. Polres Pelabuhan setempat sudah berkoordinasi dengan PFSO untuk menyiagakan pengamanan berlapis.

"Langkah yang diambil yaitu pembatasan akses masuk dengan penggunaan barier pada Pos 1, main shelter, main gate, dan jalur origin-destination. Pemeriksaan orang dan kendaraan yang diperketat dengan diberlakukan perimeter atau fokus sebelum memasuki gate (gerbang akses), termasuk barang bawaannya. Monitoring via CCTV juga diperketat. Kemudian setiap pihak yang tidak berkepentingan akan ditertibkan," papar Lia Indi.

Lia Indi juga menambahkan, RS PHC Surabaya, lini bisnis Pelindo III di bidang layanan kesehatan, meningkatkan pengamanan  dengan upaya-upaya simpatik dan persuasif, agar masyarakat yang sedang berobat maupun dirawat tetap tenang dan nyaman di pusat kesehatan utama di kawasan Surabaya Utara tersebut.

Sementara itu dari Bali, CEO Pelindo III Regional Bali Nusra, I Wayan Eka Saputra, menyampaikan bahwa Pelindo III telah mendapatan dukungan dari TNI AL untuk pengamanan Terminal LNG (gas alam cair) di Pelabuhan Benoa.

"Pengamanan akan terus ditingkatkan karena Pelabuhan Benoa juga rutin melayani kapal pesar internasional dan akan turut mendukung penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018, terutama menjadi alternatif gerbang evakuasi jika Gunung Agung erupsi. Jadi secara umum Pelindo III sudah memiliki standar pengamanan dalam mengelola pelabuhan dan selalu siaga untuk berbagai situasi," ujarnya. kbc6

Bagikan artikel ini: