JIIPE, harapan baru Indonesia untuk sebuah kawasan industri terintegrasi di Gresik

Sabtu, 10 Maret 2018 | 18:40 WIB ET

GRESIK, kabarbisnis.com: Diresmikannya kawasan industri  terintegrasi "Java Integrated Industrial and Ports Estate" (JIIPE) di Gresik Jawa Timur oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menandai babak baru industrialisasi Indonesia. Kawasan yang dikonsep manjadi kawasan industri mandiri yang mengintegrasikan industri dengan berbagi infrastruktur penunjang dalam perdagangan ini digadang-gadang akan menjadi penggerak baru ekonomi Indonesia, utamanya Jawa Timur.

Dalam sambutannya, Jokowi  menegaskan bahwa kawasan ini akan mempercepat dan meningkatkan daya saing produk ekspor dalam negeri karena bisa menekan biaya distribusi. Melalui kawasan ini, industri tidak akan kesulitan ketika ingin mengekspor produk yang dihasilkan melalui pelabuhan, karena kawasan tersebut terintegrasi dengan pelabuhan. Untuk melakukan aktifitas ekspor tidak akan memakan waktu yang lama, karena barang bisa langsung dikirim melalui pelabuhan yang ada di kawasan itu juga.

"Saya memiiki keyakinan dengan kita punya kawasan-kawasan terintegrasi seperti ini, kita bisa mengalahkan yang tadi kita khawatir kalah seperti dengan Malaysia, kalah dengan Thailand, kalah dengan Vietnam, terutama untuk ekspor dan investasi," ujar Jokowi, Gresik,  Jumat (9/3/2018).

Ia mengungkapkan, hingga saat ini, ekspor Indonesia memang masih tertinggal dengan beberapa negara tetangga. Begitu juga dengan investasi. Dalam setiap tahun investasi di Indonesia memang tetap naik tetapi belum bisa menyamai beberapa negara tetangga. Dengan adanya kawasan industry seperti di JIIPE, ia berharap bisa mengerek kinerja investasi dan ekspor Indonesia di masa mendatang.

Untuk itu ia berpesan agar Kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah berlomba memberikan kemudahan dalam pembangunan kawasan industri terintegrasi generasi ke tiga di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Ia menegaskan bahwa perijinan harus dipermudah dan dipercepat. Jangan sampai perizinan itu dibiarkan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun sehingga investor malas ketika ingin berinvestasi di Indonesia

"Maret ini akan saya obrak-abrik semuanya. Akan ada program single submission, dengan ini semua akan sangat sederhana dalam perizinan.Kita akan rombak semuanya dalam sebuah Perpres yang sudah saya siapkan. Nanti akhir bulan Maret biar matang," tegasnya.

Karena pembangunan industri layaknya JIIPE membutuhkan dana sangat besar. Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III, Ari Ashkara mengatakan nilai investasi untuk membangun kaswan industry dengan laus sekitar 2.961 hektar ini mencapai sekitar Rp 50 triliun. Hingga saat ini, investasi yang sudah digelontorkan oleh Pelindo III dalam membangun fasilitas di JIIPE sudah mencapai angka hampir Rp5 trilliun. Nilai investasi itu, kata dia, masing-masing diberikan PT AKR Corporindo Tbk dan PT Pelabuhan Indonesia III sesuai dengan komposisi saham yang dimiliki, dan diperkirakan akan rampung secara keseluruhan dalam 15 tahun ke depan.

“Kawasan ini memiliki luas area industrial sebesar 1.761 Ha, area residensial seluas 800 Ha dan area pelabuhan seluas 400 Ha. Dengan total area 2.961 Ha, dan menjadi kawasan industri terbesar di Jawa Timur.  Rencananya, pelabuhan ini juga akan kami lengkapi dengan empat dermaga yang mampu mendukung semua aktifitas di pelabuhan dan industry,” pungkasnya.kbc6

Bagikan artikel ini: