132,7 Juta orang Indonesia jadi pengguna internet, didominasi anak muda

Jum'at, 27 Oktober 2017 | 21:34 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat pengguna internet di Tanah Air mencapai 132,7 juta dari total populasi penduduk sebesar 256,2 juta orang. Dari data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), anak muda menempati posisi teratas pengguna internet.

Pada kategori 20-24 tahun ditemukan 22,3 juta jiwa pengguna yang setara 82 persen dari total penduduk di kelompok itu. Sedangkan, pada kelompok 25-29 tahun, terdapat 24 juta pengguna atau setara 80 persen total jumlah jiwa.

"Wilayah pengguna internet terbesar dipegang oleh Jawa dengan 86.339.350, sedangkan wilayah terkecil ialah Maluku dan Papua dengan jumlah 3.330.596," ujar Sekretaris Ditjen Aplikasi Informatika, Mariam Barata dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/10/2017).

Menurutnya, meningkatnya perkembangan pengguna internet di Indonesia memiliki dampak positif antara lain semakin meningkatnya pertumbuhan e-commerce di Indonesia. Hal ini disebabkan akses yang lebih mudah dan telah memungkinkan siapapun untuk terhubung. Data APJII, di 2016 terdapat 84,2 juta orang melakukan transaksi online dengan nilai transaksi yang diprediksi mencapai USD 4,89 miliar.

"Namun, disaat yang bersamaan, pertumbuhan pengguna yang masif ini membuka ruang yang lebih luas untuk meningkatnya radikalisme digital, jejaring teroris online, berita palsu, ujaran kebencian dan cyberbullying," tegasnya.

Sejak 2008, terdapat 144 orang yang telah diproses hukum dikarenakan melanggar Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), terutama terkait dengan berita palsu dan ujaran kebencian di media sosial. Hingga 2016, terdapat sekitar 773.000 situs yang diblokir oleh Kementerian Kominfo dan mayoritas situs ini merupakan situs pornografi.

Mariam menambahkan Facebook, Instagram, Twitter, Whatsapp dan Line merupakan situs-situs yang paling banyak digandrungi anak muda yang notabene mempunyai angka tertinggi pengguna internet. Ironisnya, dari situs-situs itu wadah bagi berita hoax untuk menyebar dengan cepat.

"Bisa dibayangkan apabila generasi penerus bangsa ini tidak cerdas literasi digital. Mereka akan mudah percaya berita-berita hoax yang menyesatkan dan berpotensi untuk memecah belah persatuan. Indonesia pada masa depan hanya akan menjadi mimpi buruk," jelasnya. kbc10

Bagikan artikel ini: