Menperin harapkan JIIPE pacu hilirisasi industri

Rabu, 11 Oktober 2017 | 07:56 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkeyakinan  klusterisasi industri akan meningkatkan daya saing produk nasional. Dukungan infrastruktur baik transportasi maupun energi membuat biaya produksi lebih efisien. Karenanya, keberadaan kawasan Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE)  di Gresik, Jawa Timur (Jatim) diharapkan akan mampu memacu hilirisasi industri di pelbagai sektor.

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menuturkan, perekonomian Jatim tahun 2016 lalu sebesar 5,5% tidak lain karena ditopang struktur sektor industri yang kuat. Industri padat karya yang berorientasi ekspor seperti semen, tekstil, garmen, baja hingga suku cadang otomotif  hingga petrokimia.  Kontribusi tersebut juga diperkuat  industri kecil menengah seperti perhiasan, kerajinan  serta berbasis agro.

"Saya berharap kawasan Java Integrated Industrial Port Estate dapat mendorong investasi terhadap industri turunan dari sektor petrokimia, stainless steel, baja, oleokimia, otomotif dan nikel," ujar Airlangga di sela acara Invesment Forum 2017 bertema Peluang Baru Investasi di Kawasan Terintegrasi di Jakarta, Selasa (10/10/2017).

Selain itu, ia juga berharap JIIPE juga bisa menampung investasi di bidang farmasi, makanan dan minuman (mamin) terutama di sektor hulu dan intermediate.Kemenperin akan terus berupaya untuk melaksanakan program hilirisasi industri.

Kemenperin mencatat, program hilirisasi ini dapat menyerap tenaga kerja dengan jumlah lebih banyak."Selain itu, hilirisasi memberikan nilai lebih pada suatu komoditas karena diolah sampai dengan produk jadi," terangnya.

Adapun investasi JIIPE sampai saat ini masih didominasi oleh sektor industri mamin dan farmasi. Industri mamin melihat populasi penduduk Indonesia serta menangkap peluang dengan kekosongan sektor hulu dari industri mamin. Sedangkan sektor farmasi berinvestasi karena memperhitungkan jumlah peserta jaminan kesehatan nasional (JKN) yang telah mencapai ratusan juta"Saat ini sedang ada pembicaraan dengan India untuk membangun industri farmasi di indonesia dengan berbasis lokal (joint venture)," ungkapnya.

Menurutnya Kemenperin akan terus mendorong pertumbuhan investasi di berbagai kawasan industri di Indonesia, termasuk JIIPE. Peraturan mengenai investasi tersebut telah tercantum dalam UU Nomor 3 tahun 2014, agar seluruh investasi di bidang manufaktur harus masuk ke dalam kawasan industri.

Lebih lanjut, Airlangga menambahkan JIIPE menjadi percontohan dari pembangunan kawasan industri di daerah lain karena faktor terintegrasi yang dimilikinya. Supply chain di Kawasan industri JIIPE terintegrasi secara baik, semisal dari segi logistik manufaktur yang terhubung langsung dengan pelabuhan, jalan tol, dan kereta api.

"Pembangunan kawasan industri secara terintegrasi bisa meningkatkan keuntungan perusahaan karena bisa memangkas ongkos logistik mencapai 20 persen dan menghemat waktu," ujarnya.

Asal tahu saja,  JIIPE merupakan kerjasama antara PT Pelindo III dan PT AKR Corporindo Tbk yang memiliki luas hingga 2.933 hektare (ha) di Gresik, Jawa Timur.Kawasan industri tersebut memiliki wilayah yang terdiri dari pelabuhan seluas 406 ha, lahan industri 1.761 ha, dan perumahan 765 ha. JIIPE secara kalkulasi dpat menyerap lebih 126.000 tenaga kerja setelah semua tahapan pembangunan selesai.kbc11

Bagikan artikel ini: