Alhamdulillah, inflasi sudah terkendali usai Lebaran

Selasa, 1 Agustus 2017 | 12:14 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Juli 2017, inflasi Indonesia sebesar 0,22 persen. Dengan angka itu, inflasi tahun kalender (Januari–Juli) 2017 sebesar 2,60 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2017 terhadap Juli 2016) sebesar 3,88 persen.

"Inflasi terkendali seusai Lebaran," kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Selasa (1/8).

Inflasi didorong kenaikan harga sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Rinciannya, kenaikan kelompok bahan makanan sebesar 0,21 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,57 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,06 persen, kelompok sandang 0,06 persen, kelompok kesehatan 0,15 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,62 persen.

Sedangkan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan menyumbang deflasi 0,08 persen karena penurunan tarif angkutan antar kota 0,03 persen dan penurunan tarif kereta api, meski tarif angkutan udara masih menyumbang inflasi 0,04 persen.

"Inflasi terjadi karena dua faktor utama yakni kenaikan harga makanan jadi dan biaya pendidikan karena Juli sudah mulai ajaran baru," beber Suhariyanto.

Dari 82 kota IHK, 59 kota mengalami inflasi dan 23 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau 2,44 persen. Sedangkan, deflasi tertinggi terjadi di Merauke -1,50 persen.

Adapun komponen inti pada Juli 2017 mengalami inflasi sebesar 0,26 persen, dan inflasi bergejolak 0,17 persen. kbc10

Bagikan artikel ini: