Ini siasat jadikan pelaku perikanan UMKM raih kredit Rp100 miliar

Selasa, 21 Juni 2016 | 21:29 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Jumlah pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan (KP) sekitar 6,5 juta jiwa tersebar di berbagai pelosok Tanah Air. Sejumlah permasalahan yang dihadapi pelaku usaha diantaranya usaha yang dikembangkan masih parsial dengan teknologi terapan konvensional.

Akses pelaku terhadap kelembagaan ekonomi masih lemah.Gilirannya,pelaku usaha belum semuanya mampu mengakses permodalan dan pembiayaan dari lembaga keuangan.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (BPSDMP KP) Riefky Effendi Hardijanto dalam keterangannya, Selasa (21/6/2016) ketika merekrut 200 orang pendamping manajemen usaha kelautan dan perikanan.

Rendahnya pelaku usaha KP mengakses permodalan dari lembaga keuangan ini tercermin dari data Bank Indonesia (BI). Sekitar 20% kredit UMKM usaha mikro, hanya 5% dari total kredit UMKM yang menyasar ke pelaku perikanan.

Kondisi ini perlu disikapi mengingat populasi UMKM di Indonesia, 98% merupakan usaha mikro informal. Aset dan produktivitasnya pun rendah."Ada indikasi keengganan perbankan mengucurkan kredit ke usaha mikro yang beranggapan usaha di sektor kelautan dan perikanan beresiko tinggi,"cetus Rifky.

Atas hal itu, BPSDM merekut 200 pendamping manajemen usaha kelautan dan perikanan (KP). Sekitar 81 orang merupakan Penyuluh Perikanan Bantu Manajemen Usaha di 66 Kabupaten/Kota. Sementara 119 orang lainnya merupakan penyuluh perikanan PNS.

Para penyuluh ini, kata Rifky, bertugas membantu pelaku usaha UMKM menjadi bankable.Agar mereka dapat mengakses perbankan. Contohnya, membekali bagaimana melakukan transaksi keuangan.

Rifky menuturkan salah satu kompetensi seorang penyuluh ini harus mampu mendorong pelaku usaha KP mendapatkan akses permodalan lembaga perbankan dalam pengembangan usahanya.Diakui kriteria ini belum dimiliki semua penyuluh perikanan yang berjumlah 14.992 orang.

Karenanya, sambung Rifky,BPSDM KP, menetapkan kontrak kinerja selama 6-10 bulan. Setiap penyuluh perikanan manajemen usaha  meloloskan 10 pelaku usaha,dari 50-100 UMKM KP yang didampingi mampu mengakses pembiayaan perbankan rerata Rp 50 juta."Dari 200 Penyuluh Perikanan Manajemen Usaha ini memperoleh kredit Rp 100 miliar," terangnya.

Sementara, untuk usaha yang potensial dan feasible namun belum bankable,akan diarahkan mendapat pembiayaan dari koperasi yang mereka bentuk.BPSDM KP tahun 2016 menargetkan mampu mendampingi 10.000 UMKM KP. Jenis usahanya terdiri dari usaha penangkapan ikan, budidaya dan pengolahan serta tambak garam.

Untuk memudahkan pemantauan program, Kepala Sub Bidang Akses Pembiayaan dan Permodalan Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Rahmadi Sunoko mengatakan setiap penyuluh usaha UMKM KP akan dibekali nomer ID khusus yang mengidentifikasi provinsi/kabupaten di 33 provinsi dan 120 kabupaten/kota.

Begitu juga dengan 10.000 pelaku UMKM akan terdata secara on line dan memiliki ID khusus akan tergambar lokasinya bahkan koordinat titik usaha.Bukan hanya itu, menurut Rahmadi melalui aplikasi ini,juga akan memonitor aset,omset,kebutuhan  uang operasional setiap harinya juga mengetahui bank pemberi kredit.Aplikasi ini akan mengidentifikasi masalah usaha yang dihadapi pelaku usaha.

Dengan data profile 10.000 UMKM KP yang tersaji secara lengkap dalam satu aplikasi maka menjadi refrensi bagi pemerintah memberikan pola pendekatan pemberdayaan sesuai spesifik.kbc11

Bagikan artikel ini: