AXA Mandiri tingkatkan literasi keuangan 300 pendidik PAUD di Surabaya

Selasa, 3 Mei 2016 | 18:30 WIB ET
(KB/Purna Budi Nugraha)
(KB/Purna Budi Nugraha)

SURABAYA, kabarbisnis.com: AXA Mandiri dan AXA meningkatkan kompetensi terhadap 300 tenaga pendidik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) khususnya para perempuan di Surabaya, melalui pelatihan teknik pengajaran dan literasi keuangan.

Upaya ini sebagai bentuk komitmen AXA Mandiri dan AXA untuk mendorong kemajuan perempuan serta meningkatkan literasi keuangan di Indonesia, melalui program Perempuan Cerdas Perempuan Mandiri.

Direktur Operasional dan Marketing AXA Mandiri Financial Services, Kartono mengatakan, ada alasan tersendiri mengapa pihaknya memilih kaum perempuan serta pendidik untuk kegiatan yang juga merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan tersebut.

"Mengapa para perempuan, karena mereka adalah pilar finansial di rumah tangga. Sedangkan pendidik karena mereka menjadi salah satu yang bertanggung jawab mengawal pendidikan pada anak-anak usia dini. Dua peran ini yang melekat pada para pendidik PAUD," kata dia usai memberikan literasi keuangan di hadapan pendidik PAUD di di Gedung Pendidikan dan Profesi Guru (PPG) Unesa, Selasa (3/5/2016).

Dipaparkannya, sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap sisi finansial di keluarga, peran seorang ibu sangat dibutuhkan terutama terhadap segala kebutuhan di rumah tangga, baik yang dihadapi saat ini maupun ke depan.

"Ini perlu difahami kaum ibu, agar mereka bisa mengantisipasi terhadap segala kebutuhan ke depan. Oleh karena itu apa yang dilakukan, yakni memitigasi risiko maupun investasi. Untuk itu harus ada dari sekian persen pemasukan yang disisihkan," jelas Kartono.

Pihaknya sangat concern dalam menyosialisasikan program tersebut, karena menurut sebuah penelitian, kesadaran literasi keuangan di Indonesia memang masih sangat rendah. Demikian juga tingkat kesadaran asuransi yang tidak lebih dari 10 persen penduduk Indonesia.

"Sebagian besar orang di Indonesia masih berpikir bahwa asuransi adalah pengeluaran, bukan sebuah investasi untuk masa depan," ungkap dia.

Sementara terkait program yang dilakukan tersebut, Kartono menjelaskan sudah berjalan sejak Desember 2015 dan lebih lebih dari 4.000 guru telah mendapatkan pelatihan teknik mengajar kreatif, metode membaca nyaring, literasi keuangan, dan pengelolaan keuanga keluarga.

Program Perempuan Cerdas Perempuan Mandiri sendiri menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini (Himpaudi), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Program tersebut telah berjalan di Jakarta, Bekasi, Tangerang, Denpasar, Makassar, dan Palembang. Program ini juga akan dijalankan di Bandung, Semarang, Bogor, dan Yogyakarta hingga akhir tahun ini.

Perempuan Cerdas Perempuan Mandiri juga dilaksanakan karena sejalan dengan program Women@AXA yang mendorong peran perempuan baik di dunia kerja dan masyarakat serta mengajak perempuan untuk dapat memberikan inspirasi kepada orang di sekitarnya. kbc7

Bagikan artikel ini: