Perang Telkom vs MNC meluas sampai ke Jatim, Bali dan Nusa Tenggara

Rabu, 20 April 2016 | 07:43 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) terus menggencarkan upaya sapu bersih terhadap infrastruktur jaringan penyedia jasa internet (PJI) atau TV berbayar yang menumpang di aset milik BUMN telekomunikasi itu. Setelah dilakukan di DKI Jakarta dan Surabaya, upaya bersih-bersih jaringan ini juga dilakukan Telkom di wilayah Regional 5 yang meliputi Jatim, Bali dan Nusa Tenggara.

Executive Vice President Telkom Regional 5, Iskriono Windiarjanto, mengatakan upaya bersih-bersih ini dilakukan untuk memperkecil angka gangguan, juga untuk memberikan jaminan keamanan bagi pengguna jalan khususnya pada jaringan milik Telkom di area publik.

“Hal ini karena beberapa tiang Telkom yang harusnya digunakan oleh utilitas Telkom ternyata ditengarai juga dipakai oleh pihak lain, padahal kemampuan tiang dalam menyangga beban ada batasnya. Selain faktor keamanan terkait kemampuan tiang menyangga beban, kabel-kabel yang bukan milik kami dan menumpang tanpa ijin tersebut tidak ada Perjanjian Kerjasamanya,” katanya kepada wartawan.

Ia menegaskan, penertiban ini dilakukan dengan tidak pilih kasih dan sudah sesuai aturan, karena punya potensi menimbulkan gangguan fisik maupun elektromagnetik, seperti yang terdapat pada UU Telekomunikasi no.36 tahun 1999 pasal 39 ayat 1, dan PP no.52 tahun 2000.

Selain pada kabel jaringan yang menumpang di tiang milik Telkom, penertiban ini juga dilakukan pada spanduk dan material promo lain yang menempel di tiang Telkom.

Penertiban ini sendiri bermula ketika Telkom berseteru dengan MNC Group. Perseteruan berawal ketika keduanya tidak mencapai kata sepakat soal kerjasama penayangan konten TV berbayar. MNC melarang Telkom menyiarkan siaran TV grup mereka seperti RCTI, Global TV, MNC TV dan iNews TV di layanan UseeTV milik Telkom.

Telkom pun membalas dengan membabat habis jaringan kabel layanan TV berbayar milik MNC Grup yakni MNC Play yang menumpang di tiang-tiang telepon milik Telkom. Gerakan bersih-bersih jaringan ini dilakukan Telkom di seluruh Indonesia.

Chief Regional Officer Telkom, Dian Rachmawan mengatakan pihaknya kini sedang menerjunkan tim besar-besaran untuk melakukan pencabutan kabel parasit PJI dan TV berbayar yang tak punya perjanjian kerjasama (PKS) dengan Telkom. “Jadi, tak satu operator saja yang kita sasar. Masalah di lapangan, yang paling banyak kena itu satu operator, artinya mereka yang paling banyak numpang di aset kami tanpa ijin,” tegasnya.

Ia menambahkan, jika ada penyedia jasa internet (PJI) atau TV berbayar yang ingin memanfaatkan aset Telkom harus melalui perjanjian kerjasama untuk Pole Sharing dimana ada bayar sewa kewajiban resiprokal dan sebagainya. “Ini PKS tak ada, terus main pasang kabel tanpa lihat kemampuan tiang dan lainnya. Kalau ada masalah, Telkom yang dikomplain masyarakat,” tegasnya. kbc8

Bagikan artikel ini: