Menteri Saleh dukung kawasan industri terintegrasi di Gresik

Senin, 15 Februari 2016 | 19:36 WIB ET

GRESIK, kabarbisnis.com: Menteri Perindustrian Saleh Husin mendukung pembangunan kawasan industri yang menggunakan konsep integrasi infrastruktur. Kawasan ini dinilai efektif meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya logistik. Perencanaan yang matang dan kerjasama antara pengembang, industri dan pemerintah menjadi kunci percepatan kawasan.

Kawasan industri ini merupakan kerjasama antara PT AKR Corporindo Tbk dan PT Pelindo III. "Industri yang masuk ke kawasan akan diuntungkan dengan fasilitas yang mendukung produksi dan sekaligus memangkas cost dalam jangka panjang. JIIPE yang mengintegrasikan pelabuhan, jaringan kereta dan jalan tol akan menurunkan biaya logistik 10-20%. Ini magnet yang kuat bagi pemilik pabrik dan investor," kata Saleh saat mengunjungi kawasan industri Java Integrated Industrial Port and Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, Minggu (14/2/2016).

Terletak di Gresik, luas lahannya mencapai 2.933 hektar dengan penyerapan investasi saat ini sebesar US$ 500 juta dari estimasi total penyerapan penanaman modal Rp 50 triliun.

Dari sisi pasokan energi, JIIPE berencana membangun tiga pembangkit listrik terdiri dari PLTG 15 MW, PLTG 500 MW dan PLTB 660 MW. Masing-masing pembangkit itu akan mulai beroperasi mulai kuartal I-2017, kuartal IV-2018 dan kuartal IV-2020.

Saleh mengungkapkan, saat ini telah terserap 3.000 tenaga kerja pada tahap konstruksi dan setelah beroperasi penuh, maka JIIPE akan menyerap 100 ribu tenaga kerja.

Menurut Presiden Direktur AKR, Haryanto Adikoesoemo, industri yang akan dikembangkan antara lain industri berat, industri berbasis CPO, industri menengah, ringan hingga otomotif.

"Sekarang sudah ada dua industri yang membangun konstruksi pabrik di sini, Clariant yaitu perusahaan kimia asal Jerman dan Unichem di bidang garam serta ada dua lagi akan masuk di tahun ini. Pelabuhan juga sudah digunakan untuk bongkar muat pupuk," terangnya.

Kerja sama dengan Pelindo III, imbuhnya, memberikan manfaat bagi industri yang berada di kawasan JIIPE. Yaitu mendapat fasilitas infrastruktur, penghematan biaya produksi dan kemudahan perizinan.

Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Kemenperin Imam Haryono mengatakan, faktor integrasi pada JIIPE membuat kawasan industri ini dapat menjadi percontohan bagi kawasan industri lainnya terutama di Indonesia timur.

JIIPE juga dinilai merupakan kawasan industri generasi ketiga karena mampu memadukan beberapa unsur ekonomi serta sosial dan memenuhi kebutuhan industri modern yang berorientasi pada efisiensi dan kontinuitas produksi.

"Ada empat unsur yang dikembangkan di sini yaitu unsur ketersediaan infrastruktur, manajemen, lingkungan dan sosial. Nilai ekonomi tercipta yang berbarengan dengan dipertahankannya nilai lingkungan dan keterlibatan masyarakat sekitar," katanya.

Sementara itu, guna meningkatkan efisiensi kegiatan ekspor dan impor, JIIPE berencana untuk mengajukan diri sebagai Pusat Logistik Berikat. Ada pun untuk Juklak PLB saat ini sedang dibahas dan Bea Cukai akan membantu dan mengawal secara langsung manajemen JIIPE terkait rencana tersebut. kbc10

Bagikan artikel ini: