Potensi besar, BFI mulai lirik pembiayaan pernikahan

Minggu, 17 Januari 2016 | 00:47 WIB ET
(KB/Purna Budi N)
(KB/Purna Budi N)

SURABAYA, kabarbisnis.com: PT BFI Finance Indonesia Tbk. berkomitmen memberikan kemudahan kepada masyarakat secara luas untuk mendapatkan pembiayaan. Tidak hanya untuk pembelian kendaraan baik roda dua ataupun roda empat, pencairan kredit juga bisa dilakukan untuk pembiayaan pernikahan.

"Memang belum banyak perusahaan keuangan yang masuk pada pembiayaan pernikahan. Tetapi dengan melihat besarnya potensi yang ada, BFI akhirnya mulai memberikan kredit untuk acara pernikahan sejak tahun lalu," ujar Consumer Director PT BFI Finance Indonesia Tbk, Sutadi saat pengundian Uber Milyaran 2015 dan peluncuran Uber Milyaran 2016 di Surabaya, Sabtu (16/1/2016).

Kredit ini mulai disalurkan oleh BFI sejak beberapa bulan menjelang akhir 2015. Tahap percobaan, penyaluran dilakukan hanya di wilayah Jakarta Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Selanjutnya, pada tahun ini program pembiayaan pernikahan diperluas ke berbagai wilayah di seluruh canag BFI di Indonesia.

Langkah ini dilakukan guna membantu masyarakat untuk mendapatkan biaya saat melangsungkan pernikahan. Sebab biaya pernikahan yang dibutuhkan memang sangat besar, apalagi disaat semua kebutuhan dan jasa mengalami kenaikan harga. Praktis, masyarakat menjadi semakin bingung ketika dana yang tersedia untuk melangsungkan acara pernikahan kurang.

"Untuk penentuan nasabah dan pencairannya, kami menggandeng vendor. Dan vendor itu adalah Event Organizer acara pernikahan, baik EO online ataupun EO offline. Karena merekalah yang mengetahui secara rinci berapa dana yang dibutuhkan untuk melangsungkan pernikahan tersebut," terangnya.

Untuk mendapatkan kredit pernikahan itupun sangat mudah, nasabah tinggal memberikan agunan atau jaminan berupa properti, kendaraan yang dimiliki ataupun barang berharga lainnya. Sementara bunga yang dipatok juga relatif bersaing. "Tidak besar, sangat kompetitif kok," tegasnya.

Menurut pengakuannya, untuk pembiayaan pernikahan ini masuk pada kategori pembiayaan multiguna, dimana pada tahun lalu, pembiayaan tersebut mampu menyumbang sekitar 60% dari total realisasi kredit yang dikucurkan sebesar Rp 10 triliun. 

Terkait target kontribusi untuk pembiayaan pernikahan terhadap total penyaluran kredit, ia mengatakan masih belum bisa ditetapkan. Karena memang jenis pembiayaan ini baru dan masih dalam tahap percobaan.

Terkait kinerja BFI, ia mengatakan bahwa sepanjang 2015 realisasi pengucuran kredit atau pembiayaan mencapai Rp 10 triliun, naik 8% dibanding 2014. Adapun total aset atau piutang yang dikelolah mencapai Rp 12 triliun, naik 9% dibanding tahun 2014. Adapun jumlah nasabah sepanjang 2015 juga mengalami pertumbuhan sebesar 12% dan tercatat ada lebih dari 300 ribu konsumen aktif di seluruh Indonesia. 

"Kami sangat optimistis tahun 2016 ini pengucuran kredit atau pembiayaan di BFI bakal naik 10%, seperti yang telah kami targetkan" katanya.kbc6

Bagikan artikel ini: