RI Ekspor 58.500 Butir Telur Tetas Ayam ke Myanmar
JAKARTA, kabarbisnis.com: Indonesia kembali mengekspor telur tetas atau hatching egg (HE) ayam ke Myanmar. Ekspor dilakukan salah satu perusahaan perunggasan terintegrasi yaitu PT Super Unggas Jaya sebanyak 58.500 butir HE yang nantinya akan menghasilkan 18.000 ekor Day Old Chick (DOC) Parent Stock (PS).
"Telur yang diekspor ini merupakan telur tetas dengan kualitas terbaik dan dihasilkan dari indukan umur yang performa terbaik. Kita beri apresiasi karena produk peternakan berhasil mengirimkan kembali ekspor ke Myanmar," kata Nasrullah, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) dalam keterangan tertulis, Senin (18/9/2023).
Dengan begitu, ekspor kali ini merupakan ekspor yang ke-3 untuk produk HE ke negara Myanmar. Ekspor HE ke Myanmar dilakukan pertama kali pada tahun 2020, serta ekspor yang ke-2 dilakukan pada tahun 2021. Hal ini sekaligus menjadi ajang pembuktian produk yang dihasilkan di Indonesia telah mampu untuk bersaing secara global.
Nasrulah menyampaikan, ekspor ini dapat dilakukan dengan tetap memprioritaskan kebutuhan dalam negeri sesuai arahan presiden, dimana produksi komoditas yang saat ini berlebih harus didorong agar mampu menangkap peluang ekspor.
"Kita lihat perkembangan produksi unggas yang jumlahnya cukup luar biasa dan tercatat surplus, tentunya surplus ini kita dorong untuk ekspor," kata Nasrullah.
Sebagai informasi, telur tetas (HE) PS Broiler produk akhirnya adalah daging ayam ras. Saat ini Indonesia telah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan produksi daging ayam mencapai sekitar 3,85 juta ton per tahun, sedangkan berdasarkan data prognosa ketersediaan dan kebutuhan nasional untuk konsumsi daging ayam sekitar 3,5 juta ton per tahun, sehingga mempunyai cadangan neraca atau surplus sebanyak 348 ribu ton.
"Kami terus mendorong pelaku usaha perunggasan agar mampu melakukan ekspor dan bersaing di pasar global," kata Nasrullah.
Nasrullah menambahkan, keberhasilan ekspor ini sebagai kolaborasi dan sinergi semua pihak. Dia menyebutkan, pencapaian terbesar ekspor peternakan pada tahun 2022 hingga triwulan III-2023, di mana Indonesia telah berhasil menembus pasar Singapura, serta adanya persetujuan ekspor produk Indonesia oleh UEA.
"Artinya selama beberapa tahun ini proses peningkatan nilai tambah dan daya saing bahkan hilirisasi terus berjalan sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha dan selera konsumen," kata Nasrullah.
Nasrullah mengatakan, Kementan mendorong peningkatan ekspor dengan beberapa kebijakan, terutama untuk meningkatkan kualitas produk peternakan, yaitu sistem kompartemen bebas Avian Influenza, penerapan Good Breeding Practices, Prinsip-Prinsip Kesejahteraan Hewan (Animal Welfare), dan jaminan keamanan pangan melalui Sertifikasi Veteriner.
"Ekspor ini menjadi salah satu kado dalam rangka bulan bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan yang ke-187, harapannya mampu menginspirasi peternak, khususnya peternak unggas, untuk tetap semangat menjadi pahlawan pangan Indonesia," tutur Nasrullah.
Nasrullah sebutkan, kinerja ekspor komoditas peternakan pada periode Januari - Juli Tahun 2023 (angka sementara) senilai US$790,7 juta setara Rp 11.8 triliun dengan pertumbuhan nilai ekspor meningkat sebesar 9,56% dan pertumbuhan volume ekspor meningkat 15,36% dibandingkan periode yang sama Tahun 2022.
Direktur PT. Super Unggas Jaya, Han Jung Kyu menyebutkan, bibit yang diekspor merupakan bibit unggulan yang telah lulus serangkaian persyaratan yang diminta oleh negara tujuan ekspor kami yaitu Myanmar, dan strain yang dikirim adalah strain Ross.
"Dengan momen ini kami berharap supaya perusahaan kami dapat terus berkembang. Selain itu juga kami akan segera merealisasikan ekspor ke negara - negara yang sudah terbuka akses pasarnya seperti ekspor karkas ke Timor Leste, Singapura serta penjajakan potensi ekspor ke Korea Selatan," jelas JK Han. kbc11
Gandeng Palang Merah Indonesia, KFC Indonesia Salurkan Dana Kemanusiaan Rp 1,5 Miliar Untuk Palestina
Sasar Kalangan Pebisnis Jawa Timur, OPPO Gelar OPPO International Skyport di Surabaya
Batas Waktu Pemadanan NIK dan NPWP Mndur hingga Pertengahan 2024
Modena Home Center Hadir di Surabaya, Bawa Inovasi Smart Living Untuk Smart City
Awal Bulan Depan, Kominfo Bakal Terbitkan Aturan Soal AI