Mas Andi Berbagi Kiat Menjadi Dokterpreneur yang Sukses
SURABAYA, kabarbisnis.com: Di masa lalu, dokter relatif bergantung terhadap suatu institusi dan secara ideal dinilai harus berpraktik, menemui pasien-pasien dengan berbagai keluhan medis dan menanganinya.
Seiring perkembangan zaman dan terbukanya wawasan, pilihan karier dalam dunia kedokteran menjadi semakin luas. Saat ini, secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu klinis dan non-klinis. Menjadi seorang doctorpreneur termasuk ke dalam pilihan karier dokter non-klinis, meskipun tidak sedikit dokter yang memilih menjalani keduanya, berwirausaha tanpa meninggalkan jejak klinisnya.
Namun untuk bisa menjadi doctorpreneur bukan hal yang mudah, mengingat selain harus menjalankan profesi dan tugas memberikan layanan kepada masyarakat, juga banyak kegiatan lain yang menjadi tanggung jawab. Tapi bukan berarti hal itu tidak bisa dilakukan.
Guna memberikan wawasan kepada para dokter maupun calon dokter yang ingin juga terjun di dunia usaha, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya, HM. Ali Affandi Mattalitti S.M, M.MT berbagi kiat dalam sebuah webinar bertajuk "Dokterpreneur dan Impactfull Innovation", yang digelar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, pada Sabtu (2/9/2023).
Dipaparkan Mas Andi, sapaan akrabnya, bahwa banyak pihak yang meramal bahwa sebagian besar pekerjaan manusia nantinya akan tergantikan oleh mesin alias robot. Namun profesi dokter tidak bisa begitu saja diganti, karena faktor human touch tetap harus ada.
"Dulu ketika pasien datang ke dokter, yang penting sembuh. Dikasih antibiotik sudah. Namun sekarang, dokter itu lebih humanis, ada komunikasi dua arah. Sama dengan di bidang usaha. Harus memahami bahwa konsumen itu bukan objek tapi subjek," ungkap Mas Andi.
Dipaparkannya, ada beberapa hal yang harus dimiliki seorang pebisnis, diantaranya adalah bahwa produk atau jasa apa yang akan kita tawarkan yang sekiranya bisa memberikan value ke market.
"Penting untuk menentukan frame work business. Ini perlu untuk mengetahui indikator terkait operational expenditure, atau operational cost dan sebagainya. Ibarat pilot, harus punya indikator bagaimana mengendalikan pesawat hingga mendarat dengan sempurna," tandasnya.
Untuk itu, sebuah bisnis harus memiliki produk atau jasa yang relevan dengan market dan mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya adalah dengan bantuan teknologi.
Diakui Mas Andi, sebuah ide brilian memang menjadi kunci untuk memulai sebuah usaha. Namun sebuah inovasi tidak melulu teknologi. Intinya sebuah bisnis yang sudah existing bisa lebih efisien dan memudahkan konsumen.
"Misalnya para dokter yang sudah memiliki bisnis keluarga, toko kelontong misalnya. Bagaimana bisnis ini bisa terus dipercaya pelanggan. Hatus ikuti perkembangan, misalnya dengan menyediakan tempat charger, layanan cashless, ada televisi besar, dan sebagainya," ungkap Mas Andi.
Terkait adanya kegagalan, dia bilang, hampir semua pengusaha pernah mengalami kegagalan atau bahkan ditipu pihak lain. Namun menurutnya, dengan kegagalan itu akan melatih seseorang untuk meningkatkan rasa bahwa ke depan akan lebih mengerti cara menghindarinya.
"Yang penting usaha tetap relevan atau tidak dengan kondisi saat ini. Misalnya pada momen tahun politik seperti saat ini, dengan masuk ke bisnis garmen. Bukan berarti harus membuka usaha garmen. Tapi bisa belajar jadi makelar dulu untuk pesanan kaos atau baliho, plus perkuat koneksi," tandasnya.
Intinya, harus bisa menempatkan diri dan mencoba beberapa soft skill yang dimiliki. Penting juga memiliki self awareness, empati, dan social skill. Memahami target market, demografis, teamwork yang solid, serta positioning produk kita.
"Kuncinya adalah jaga silaturahmi, tetap upgrade ilmu dengan membaca banyak buku yang multi disiplin, tetap beribadah, dan jangan hanya memburu profit, tapi juga haris diimbangi dengan sosial," pungkasnya. kbc7
Gandeng Palang Merah Indonesia, KFC Indonesia Salurkan Dana Kemanusiaan Rp 1,5 Miliar Untuk Palestina
Sasar Kalangan Pebisnis Jawa Timur, OPPO Gelar OPPO International Skyport di Surabaya
Batas Waktu Pemadanan NIK dan NPWP Mndur hingga Pertengahan 2024
Modena Home Center Hadir di Surabaya, Bawa Inovasi Smart Living Untuk Smart City
Awal Bulan Depan, Kominfo Bakal Terbitkan Aturan Soal AI