Siap Terbitkan Izin Impor Beras, Mendag: Tapi Bukan Saya yang Lakukan

Jum'at, 11 Agustus 2023 | 09:02 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Pemerintah berencana kembali membuka keran ekspor beras untuk memenuhi ketersediaan dalam negeri, di tengah ancaman gagal panen akibat El Nino.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan pihaknya siap menerbitkan Surat Persetujuan Impor (SPI) beras, jika keputusan impor sudah final.

"Kalau diminta rekomendasi impornya ya saya kasih, tapi bukan saya yang melakukan impor," kata Zulkifli seperti dikutip, Kamis (10/8/2023).

Zulkifli menyampaikan, impor beras menjadi kewenangan Badan Pangan Nasional dan Perum Bulog untuk mengusulkanya kepada Presiden.

Sementara Kementerian Perdagangan hanya sebagai pendukung mengeluarkan persetujuan impornya.

"Saya di Kementerian Perdagangan hanya sebagai pendukung, kalau diminta izinya ya saya kasih," tambahnya.

Sebelumnya sinyal menambah impor beras semakin kuat ketika Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa hingga akhir tahun ini Indonesia perlu sebanyak 2 juta ton lebih Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Dia mengatakan hal ini untuk mengantisipasi adanya fenomena El-Nino atau kemarau ekstrem yang diperkirakan akan menurunkan produksi pertanian.

Saat ini stok beras yang dihimpun Bulog hanya mencapai 1.255.135 ton yang terdiri dari CBP sebanyak 778.539 ton, Mitra 418.927 ton dan komersial 57.670 ton.

"Terkait dengan El Nino kita sudah ratas dengan Presiden, kita hendaki agar stok beras (CBP) jelang akhir tahun harus bisa di atas 2,2 juta ton," ujar Airlangga.

Pengamat Ekonomi Pertanian Universitas Lampung Bustanul Arifin menyebut, impor beras yang direncanakan Indonesia ke depan mungkin akan menyebabkan inflasi pangan. Namun, ada ruang untuk mengurangi inflasi tersebut.

Sebab, selama 2 hingga 3 bulan belakangan, Indonesia menghadapi deflasi harga-harga pangan.

"Pasti naik, tapi sekitar 2 hingga 3 bulan Indonesia deflasi pangan sehingga masih ada ruang untuk mengurangi inflasi," ujar dia.

Apabila terjadi, menurutnya, inflasi tersebut dapat dimaklumi selama masih di kisaran 3% plus minus 1%.

Dia menyebut kalau memang pemerintah akan melakukan impor beras lagi, dia menilai hal tersebut dapat diupayakan dan mungkin terjadi. kbc10

Bagikan artikel ini: