Industri Properti Tahan Banting di Tengah Perlambatan Ekonomi Global
JAKARTA, kabarbisnis.com: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa industri real estate, properti dan konstruksi Tanah Air termasuk industri yang tangguh, tahan banting dan kompetitif di tengah perlambatan ekonomi global.
Industri ini juga memiliki efek multiganda hingga ke 185 sub sektor, mulai dari bahan material, furnitur dan interior, elektronik hingga industri jasa dapat turut bergerak.
"Semuanya industri tersangkut di situ, semen, batu bata, besi, cat, semuanya, kalau industri properti dan real estate bergerak. Furnitur, interior, lampu, kasur, bantal pasti laku karena banyak rumah-rumah baru," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Real Estat Indonesia (REI) ke XVII Tahun 2023 di Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Menurut Jokowi, industri properti dan real estate juga mencatatkan kontribusi yang besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional sebesar Rp 2.300 triliun sampai Rp 2.800 triliun sepanjang periode 2018-2022 atau sebesar 16 persen. Penyerapan tenaga kerja dari industri properti, real estate dan konstruksi juga mencapai 13-19 juta orang per tahunnya.
Dia juga melihat multiplier effect dari sektor properti atau real estate mencapai 185 sub sektor, dan tidak ada industri lain yang memiliki dampak semasif ini. Apalagi hal itu menyangkut penggunaan material bangunan, furniture, elektronik, hingga industri jasa. "Semua industri tersangkut di sini," kata Jokowi.
Jokowi menyebut, anggota REI saat ini terus meningkat secara masif. Dalam catatannya pada 1972, anggotanya masih 33 perusahaan dan saat ini mencapai 6.400 perusahaan. "Perkembangannya pesat sekali, dan isinya mulai dari kelas kakap, ada kelas sedang, ada kelas kecil, sampai kelas teri ada semuanya," terang Jokowi.
Kepala Negara juga berharap REI memanfaatkan peluang kesenjangan kepemilikan perumahan rakyat atau backlog yang mencapai 12,1 juta.Kesempatan menyediakan rumah bagi rakyat sangat besar, karena pertumbuhan kepala keluarga (KK) baru mencapai 700.000-800.000 KK per tahun.
"Kebutuhan kita masih sangat besar, backlog kepemilikan perumahan kita masih 12,1 juta. Ini adalah sebuah opportunity, sebuah peluang, sebuah peluang yang bisa dikerjakan seluruh anggota REI," pungkasnya.kbc11
Bersama Pemkot Surabaya, Lapis Kukus Pahlawan Komitmen Dukung Pengembangan UMKM
57 Persen Generasi Z Pilih Berkarir Jadi Influencer
Bersama Pemkot Surabaya, Lapis Kukus Pahlawan Komitmen Dukung Pengembangan UMKM
Melebihi Kewajiban, 1.990,79 Hektare Lahan Kompensasi PT BSI Tuntas Diserahkan ke Pemerintah
Astragraphia Xprins Perluas Ekosistem Pencetakan 3D pada Industri